Mohon tunggu...
Amanda Ramadhani
Amanda Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Farmasi Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasola, Tradisi Tarung Kuda Masyarakat Sumba

16 Juni 2024   15:11 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:23 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masing-masing kubu menggunakan taktik tersendiri dan berusaha keras menjatuhkan pihak lawan. Seringkali ada yang terluka bahkan ada juga yang meninggal, tapi sportivitas tetap dijunjung tinggi. Ada aturan tak tertulis bahwa dendam tak boleh dibawa keluar arena, membalas boleh saja tapi tunggu pasola berikutnya. 

Darah yang tumpah juga dianggap sebagai pertanda positif bahwa panen akan berlimpah. Akar pasola yang tertanam jauh dalam budaya masyarakat Sumba Barat menjadikan pasola tidak sekadar keramaian semata. Pertama Pasola adalah kultus religius, suatu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada roh-roh leluhur. 

Kedua, merujuk legendanya, Pasola merupakan suatu bentuk penyelesaian krisis suku melalui 'bellum pacificum' atau perang damai dalam sebuah ritual adat. Ketiga, sebagai perekat jalinan persaudaraan. Permainan jenis apa pun termasuk Pasola selalu menjadi sarana sosial ampuh. 

Apalagi bagi kabisu-kabisu yang terlibat langsung. Selama Pasola berlangsung semua peserta, kelompok pendukung, maupun wisatawan diajak bersorak, tertawa dan bergembira bersama, karena itulah Pasola menjadi tempat menjalin persahabatan dan persaudaraan bagi penduduk setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun