Mohon tunggu...
Amanda Anggraini
Amanda Anggraini Mohon Tunggu... Lainnya - Undergraduate Arabic Language and Literture of Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta

Saya Amanda Anggraini seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saya aktif dibeberapa organisasi internal dan eksternal kampus. Bagi saya menulis dan membaca adalah salah satu kunci luar biasa menuju pengembangan diri agar lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kritik dan Review Artikel: Perbandingan dua berita tentang darurat militer di Korea Selatan dari Ar-Riyadh dan Al-Quds

12 Desember 2024   22:40 Diperbarui: 12 Desember 2024   22:35 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

"oposisi menuntut mundur" untuk memberikan nuansa terkesan dramatis pada berita. Penyajian berita yang seperti ini melibatkan pembaca secara emosional tetapi berisiko dianggap kurang netral.

Perbedaan Judul dan Fokus Isi Berita

Judul berita dari surat kabar Al Riyadh adalah "Presiden Korea Selatan mengumumkan penghentian penerapan darurat militer.", yang menekankan pada hasil keputusan dan peran parlemen. Di sisi lain, surat kabar Al Quds menggunakan judul "Presiden Korea Selatan mencabut darurat militer, sementara oposisi menuntutnya untuk mundur.", yang artinya surat kabar Al-Quds lebih dramatis dan fokus pada konflik politik. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Al Riyadh lebih berorientasi pada kronologi secara formal, sementara Al Quds membawa narasi terkesan emosional dengan menyoroti beragam tekanan dari publik.

Penyajian Data dan Informasi

Surat Kabar Al Riyadh fokus pada kronologi resmi keputusan antara presiden, parlemen, dan militer. Tidak ada pembahasan mendalam mengenai reaksi publik atau kritik internasional. Seperti contoh pada kalimat:

" ."

(Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, pada hari Selasa, mengumumkan bahwa ia membatalkan keputusan untuk memberlakukan darurat militer dan menarik pasukan militer dari jalan-jalan, setelah parlemen memberikan suara menentang langkah tersebut dan meningkatnya aksi protes rakyat.)

Lalu pada kalimat:

" ."

(Kami akan menerima permintaan Majelis Nasional dan mencabut darurat militer.)

Sebaliknya, Surat Kabar Al Quds memberikan gambaran lebih luas, termasuk demonstrasi, pengunduran diri pejabat, seruan pemogokan umum, dan respons negara-negara internasional seperti AS dan PBB. Surat kabar Al Quds juga menyampaikan kritik terhadap Presiden Yoon, termasuk tuduhan "pemberontakan" dari oposisi, yang tidak ditemukan dalam laporan Al Riyadh. Seperti contoh pada kalimat:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun