Mohon tunggu...
Amama Sei
Amama Sei Mohon Tunggu... -

Hobi ngeblog, jalan-jalan dan belajar banyak hal. author roda2blog.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga Jual Rokok, Bentuk Pemerasan Pemerintah Pada Rakyatnya

25 Agustus 2013   22:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:49 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bila benar-benar memperjuangkan kesehatan badan dan kesehatan kantong perokok, produk rokok harus dibatasi jumlahnya. Produsen rokok dilarang membuat produk rokok baru. Dan melarang membuka pabrik rokok baru. Bukan seperti sekarang yg hampir tiap bulan selalu ada rokok baru.

Daripada mahal, rokok harus susah di dapat. Toko-toko yang menjual rokok harus memiliki izin khusus dan  tidak sembarang toko boleh menjual rokok. Dengan sendirinya rokok akan mahal.

Pemerintah juga harus menyediakan penawar rokok bagi pecandu rokok, seperti permen nikotin atau minuman nikotin, asal tidak merugikan seperti asap rokok. Tentunya juga bisa menjadi lapangan kerja baru bagi para buruh rokok.

Sebagaimana dulu negara bisa memaksa rakyat untuk tidak lagi menggunakan minyak tanah dan beralih ke elpiji. Maka pemerintah harusnya bisa memaksa perokok dengan ngemut permen karena rokok langka di pasaran.

Sekian dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun