Mohon tunggu...
Amalia E. Maulana
Amalia E. Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

Founder and Managing Director of ETNOMARK Consulting. A brand consultant and ethnographer; Business communities (Branding, Marcomm, and Ethnography Research) advisor & consultant. || web: www.amaliamaulana.com || twitter: @etnoamalia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lomba Masak dan Efektivitas Branding Ikan

16 Agustus 2017   20:27 Diperbarui: 16 Agustus 2017   20:31 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ditemukan di lapangan bahwa konsumen juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan variasi menu untuk mengolah ikan menjadi masakan yang lezat. Bukan hanya itu, walaupun menu pengolahan ikan sudah diperoleh, ternyata siapa yang memasaknya juga menjadi persoalan tersendiri.

Bagi ibu rumah tangga yang memasak sendiri, proses untuk memasak ikan menjadi persoalan karena kerepotannya seputar bau amis yang ditinggalkan, harus lebih berhati-hati dalam pengolahan karena daging ikan mudah hancur, dll.

Banyak dari Ibu rumah tangga di perkotaan yang dibantu oleh para asisten rumah tangga. Pada saat sudah membeli ikan yang harganya cukup tinggi lalu diolah oleh asisten rumah tangga yang tidak berpengalaman, maka menu sehebat apapun tidak dapat membantu menghasilkan hidangan yang prima.

Akibatnya: Konsumen menjadi enggan untuk memasak ikan di rumah secara lebih sering

- RIBET atau RUMIT di  Tahap membujuk keluarga mau mengkonsumsi IKAN.

Membujuk anggota keluarga untuk mengkonsumsi IKAN yang sudah dihidangkan juga termasuk tantangan bagi ibu rumah tangga. Yang sudah mengusahakan untuk membeli ikan yang segar, mengolah/memasaknya dengan baik, tetapi kadangkala anggota keluarga merasa enggan untuk mencicipinya. Mereka lebih tertarik dengan makanan atau menu lainnya. Ditambah lagi dengan kerepotan yang ditimbulkan karena ibu atau pengasuh kurang telaten dalam menyajikan dan membujuk anak-anak agar jangan hanya menyukai sumber protein hewani lainnya saja.

Akibatnya: Ibu rumah tangga menjadi kurang termotivasi untuk menyediakan hidangan ikan lebih sering.

Insights Into Action

Kembali ke Kegiatan Lomba Masak, para Brand Manager Pengelola Branding IKAN perlu berpikir ulang, persoalan yang mana yang sedang berusaha untuk diselesaikan? Tanpa membereskan persoalan konsumen di tahap 1, maka memberikan solusi persoalan tahap 2 tidak akan efektif. Lebih lagi, bila persoalan di tahap 3 (berikutnya) tidak diantisipasi, walaupun menu ikan sudah bervariasi, barrier bahwa ikan punya image banyak durinya dan tidak menimbulkan selera untuk memakannya di kalangan anak dan remaja, maka usaha memperbanyak resep bisa jadi tidak menghasilkan dampak yang signifikan.

Kembali ke semangat Pak Jokowi dalam kegiatan Lomba Masak, tulisan ini bermaksud untuk mengingatkan beliau agar meneliti ulang budgeting pemasaran kegiatan Branding Ikan. Jangan sampai event-event yang mahal dalam penyelenggaraannya seperti ini tidak menghasilkan sesuai target. Seperti pepatah mengatakan, Terlalu jauh Api dari panggangan.

Amalia E. Maulana, Ph.D.

Brand Consultant & Ethnographer

ETNOMARK Consulting

www.amaliamaulana.com , www.etnomark.com

@etnoamalia

IG: @amalia.e.maulana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun