Dampak negatif komunikasi antar budaya melalui media massa adalah munculnya Stereotip negatif terhadap suatu Budaya, media sering kali menyederhanakan atau menggeneralisasi budaya tertentu, dan kita sebagai penikmatnya juga terkadang tidak benar-benar mencerna informasi yang kita dapat. Hal ini dapat memperkuat stereotip negatif dan memberikan gambaran yang tidak akurat tentang kelompok tertentu. Misalnya, penggambaran orang India di media sosial memiliki stereotip negatif, orang India dilabeli sebagai orang-orang yang jorok, kotor tidak dapat menjaga kebersihan, karena banyaknya konten yang beredar di media sosial memperlihatkan proses pembuatan streetfood di India yang dianggap tidak memenuhi standar kebersihan.
Selain itu dampak negatif lainnya adalah masuknya budaya luar yang menggantikan budaya lokal, contohnya budaya Korea yang masuk ke Indonesia fenomena budaya Korea adalah contoh yang nyata, dengan popularitas K-Pop, drama Korea, dan tren gaya hidup Korea, semakin banyak masyarakat yang mengadopsi gaya busana, makanan, dan bahasa Korea. Sampai-sampai muncul "kebaya korean style". Hal ini dapat menimbulkan tantangan bagi kelestarian budaya lokal, karena anak muda lebih tertarik mengikuti budaya luar dibandingkan memperkuat budaya asli mereka sendiri. Selain itu, kemudahan akses ke budaya luar melalui platform seperti TikTok dan Instagram sering kali mengubah pola  pikir generasi muda dan menganggap budaya lokal kurang menarik atau ketinggalan zaman. Akibatnya, budaya asing bisa menjadi lebih mendominasi dan menggeser identitas budaya lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H