Mohon tunggu...
Amaliah AlindaSartika
Amaliah AlindaSartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang senang mempelajari sesuatu yang menarik minatnya, atau sesuatu yang mengharuskannya untuk belajar. Orang yang tepat waktu dan tidak suka menumpuk pekerjaan, terutama pekerjaan yang penting dan harus segera diselesaikan. Memiliki ketertarikan pada bidang Public Relations, Marketing Communication, Digital Marketing & copywriting.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tiga Media Massa Sebagai Sarana Komunikasi Antarbudaya di Era Digital: Film, Media Sosial, dan Platform Berita Online

5 Desember 2024   20:17 Diperbarui: 9 Desember 2024   05:16 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    

      Sejak kemunculannya, media massa berperan penting dalam menyebarkan informasi, yang merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia yang salalu ingin tahu. Seiring berkembangnya teknologi informasi, kita telah melalui beberapa era media massa, dari media massa tradisional hingga era digital seperti saat ini, yang memungkinkan kita mengakses beragam informasi dengan mudah. Informasi mengenai kehidupan sosial masyarakat, politik, budaya, hingga kemajuan teknologi kini dapat dijangkau dalam hitungan detik.

       Media massa bukan saja  alat untuk menyebarkan informasi, tapi juga berfungsi sebagai sarana komunikasi. Berbagai jenis komunikasi sosial, politik, kesehatan, bahkan komunikasi antarbudaya semua mendapat tempat di sini. Melalui media massa, kita bisa berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai budaya, memahami kebiasaan dan nilai-nilai mereka, serta mendapatkan berita terkini tentang kondisi di negara lain. Tiga media massa di era digital saat ini, yaitu film, media sosial, dan platform berita online, menjadi sarana penting untuk memperkenalkan budaya lokal dan memahami keanekaragaman budaya di dunia.

       Di era digital, platform seperti media sosial dan situs berita online memberikan akses cepat dan luas terhadap informasi terkini. Ini memungkinkan pengguna tetap terinformasi dan bisa ikut terlibat dalam berbagai isu. Melalui media ini, terjadi pertukaran gagasan, pandangan, dan nilai-nilai budaya antara individu maupun kelompok, baik di lingkup lokal maupun antar negara. Ditambah lagi, film sebagai media massa yang bersifat hiburan mampu memberikan gambaran visual tentang budaya lain, menjadikannya alat yang efektif untuk komunikasi antarbudaya.

       Sebenarnya banyak sekali media massa yang bisa menjadi sarana komunikasi antarbudaya, media massa seperti koran, televisi, radio, podcast, musik bahkan video game dapat dijadikan sarana komunikasi antarbudaya di era digital ini. Namun, tulisan ini akan fokus pada tiga media massa saja yang menjadi perhatian utama, yaitu, film, media sosial, dan juga platform berita online, ketiganya memiliki kapasitas untuk menjadi wadah atau sarana komunikasi antarbudaya menjadikannya alat yang efektif dalam menjembatani perbedaan budaya di seluruh dunia.

Konsep Dasar Komunikasi Antarbudaya dalam Media Massa

       Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator (penyampai) kepada komunikan (penerima). Komunikasi terjadi antar individu maupun kelompok, terjadi dengan orang atau kelompok di sekitar kita yang memiliki latar belakang budaya yang sama maupun orang lain diluar kelompok kita yang memiliki budaya berbeda. Adanya perbedaan sistem nilai yang dianut masing-masing budaya dan bangsa, berpotensi menimbulkan terjadinya benturan sistem nilai dan pertentangan sosial dalam masyarakat. Demikian pula dalam proses komunikasi, perbedaan budaya menjadi faktor penting dalam efektivitas komunikasi. Dari sinilah lahir konsep komunikasi antarbudaya yang secara sederhana dimaknai sebagai proses komunikasi yang berlangsung antara orang- orang yang berbeda latar belakang budaya. (Halik, 2015).

Menurut (Purwasito, 2003:122) Ada beberapa jenis atau model komunikasi yang menjadi bagian dari komunikasi antarbudaya. Di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Komunikasi Internasional, mengacu pada proses komunikasi yang terjadi antar negara. Jenis komunikasi ini tercermin dalam diplomasi dan propaganda, biasanya terjadi dalam satu negara, dan sering dikaitkan dengan situasi lintas budaya dan lintas etnis. Dalam hal ini komunikasi antarbudaya lebih mementingkan realitas sosiologis dan antropologis, sedangkan komunikasi internasional lebih mementingkan realitas politik. Namun komunikasi internasional (antar negara) masih merupakan bagian dari komunikasi antar budaya.
  • Komunikasi lintas ras, mengacu pada proses komunikasi yang terjadi ketika komunikator dan orang yang dikomunikasikan berasal dari ras yang berbeda. Dalam hal ini ras adalah sekelompok orang yang memiliki ciri biologis yang sama. Secara implisit, komunikasi antar ras juga termasuk dalam komunikasi antar budaya.
  • Komunikasi antaretnis, mengacu pada proses komunikasi yang berkaitan dengan kondisi sumber komunikasi, yaitu proses komunikasi sesama ras/etnis namun berbeda asal usul dan latar belakang etnis. Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki bahasa dan asal usul yang sama. Oleh karena itu, komunikasi antar bangsa merupakan komunikasi antarbudaya.

       Media massa sebagai salah satu saluran informasi dan komunikasi, turut ambil bagian sebagai sarana komunikasi antarbudaya. Komunikasi antarbudaya yang awalnya hanya sekedar penyampaian individu antar individu, individu dengan kelompok, atau kelompok antar kelompok dalam lingkup kecil dan hanya orang-orang yang terlibat saja yang mengetahui isi pesan atau informasi yang disampaikan, sekarang dengan adanya media massa itu semua dapat diketahui atau sampai kepada khalayak ramai, kepada siapapun, dimana pun dan kapan pun selama mempunyai akses ke media massa tersebut. Di era digitalisasi ini media massa menyuguhkan berbagi pilihan informasi dan pengetahuan baru dengan percepatan yang kian pesat. Hal tersebut membuka makin luas pintu pemahaman terhadap suatu budaya. Semakin luas pemahaman seseorang terhadap suatu budaya, akan baik pula komunikasi antarbudaya  yang terjadi.

Peran Tiga Media Massa dalam Komunikasi Antarbudaya

Film : Berperan penting sebagai sarana komunikasi antarbudaya, melalui film kita banyak menerima pesan atau informasi baru terhadap suatu budaya, baik lokal maupun luar negara. Mari kita lihat banyak sekali film lokal indonesia yang berlatar belakang suatu daerah tertentu, mengangkat nilai dan budaya masyarakatnya. Salah satunya film ''Laskar Pelangi" yang mengangkat latar belakang kehidupan anak-anak di Pulau Belitung, dengan menampilakan kearifan lokal seperti keindahan alam, budaya melayu belitung, kehidupan sosial masyarakatnya, serta penggunaan dialek melayu pulau belitung dan terdapat juga beberapa kosa kata menjadi ciri khas tersendiri yang disampaikan oleh film tersebut kepada orang yang menontonnya. Contoh lain film "Ngeri-ngeri Sedap", film bergenre drama-komedi ini membawa latar belakang budaya batak menggambarkan kehidupan sebuah keluarga Batak. Dari film ini kita dapat melihat bagaimana Tradisi dan nilai-nilai Batak dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Film ini berhasil masuk dalam nominasi Piala Oscar 2023. Hal ini semakin memperluas komunikasi antarbudaya yang terjadi tidak hanya lokal namun sampai luar negara.

Selanjutnya kita ambil contoh dari film luar negeri, film terkenal yang berasal dari Inggris yang diadaptasi dari sebuah novel yang ditulis oleh J.K. Rowlling "Harry Potter" yang bercerita tentang penyihir cilik, dari film ini banyak mengangkat budaya Inggris terutama dialek yang dikenal sebagai "british accent" yang banyak ditiru oleh orang di berbagai belahan dunia. Terakhir, saat ini contoh film luar negeri yang menggambarkan pertukaran lintas budaya yang paling populer adalah film Korea seperti "Parasite" dan "Train to Busan" serta berbagai drama Korea yang sudah mendunia. Film dan serial TV ini menampilkan kebiasaan, gaya hidup, dan nilai-nilai sosial masyarakat Korea dengan cara yang menarik. Keberhasilan tersebut memunculkan Hallyu atau "Korean Wave", di mana budaya Korea, termasuk tren makanan, fashion, dan bahasa, semakin dikenal di seluruh dunia. Dengan daya tariknya yang kuat, film dan serial TV Korea tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga membuka pintu bagi penonton internasional untuk memahami dan mengenal kekayaan budaya Korea.

Media sosial: Peran media sosial sebagai sarana komunikasi antarbudaya menjadi sangat penting, terutama dengan banyaknya pengguna aktif dari berbagai negara. Hal ini menciptakan peluang besar untuk komunikasi antarbudaya terjadi.

Komunikasi antarbudaya sering terjadi di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Istagram, YouTube dan TikTok. Dari platform media sosial tersebut orang-orang dari berbagai belahan dunia dapat terhubung satu sama lain membagikan kehidupan sosial sebagai representasi dari negaranya, memperkenalkan tradisi, bahasa, pakaian, gaya hidup, keindahan alam dan lain sebagainya. Contoh paling dekat ketika kita menemukan konten TikTok atau Instagram berbahasa sunda, dan membuka kolom komentarnya tidak semua orang dari suku sunda yang menonton, bahkan yang ikut berkomentar banyak dari luar suku tersebut, hal ini menunjukkan interaksi antarbudaya yang luas. Hal ini membuktikan bahwa media sosial tidak hanya memfasilitasi pertukaran budaya, tetapi juga menciptakan ruang dialog dan pemahaman di antara berbagai latar belakang.  

Di platform Facebook juga menyediakan fitur Facebook Grup yang memungkinkan kita untuk membentuk kelompok berdasarkan minat atau budaya tertentu, yang dapat membantu orang-orang dari latar belakang berbeda untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman. Dalam komunitas ini, kita dapat saling belajar tentang kebiasaan, tradisi, dan nilai-nilai budaya masing-masing. YouTube juga telah menjadi platform penting untuk komunikasi antarbudaya, terutama melalui konten dari vloger traveler yang menjelajahi berbagai negara. Melalui vlog yang diunggah kita bisa melihat berbagai budaya, tradisi, dan gaya hidup dari seluruh dunia. Vlogger sering kali berbagi pengalaman mereka dengan cara yang menarik dan informatif, sehingga memberikan pemahaman langsung kepada penonton tentang tempat yang mereka kunjungi. Misalnya, vlog tentang riview makanan lokal, acara adat, dan interaksi dengan penduduk setempat dapat membantu pemirsa mempelajari budaya yang berbeda. Selain itu, penonton yang membuat kontennya sendiri dapat menyebarkan pengetahuan tentang budayanya, sehingga menciptakan pertukaran budaya.

Platform berita online: Peralihan dari media tradisional ke platform berita online telah mengubah cara masyarakat memperoleh informasi dan berinteraksi, terutama dalam konteks komunikasi antarbudaya. Peran platform berita online adalah menyediakan akses real-time yang cepat dan nyaman terhadap berita terkini dari berbagai sudut pandang, memungkinkan pembaca memperoleh informasi langsung dari berbagai sumber.  Dalam komunikasi antarbudaya, platform berita online memainkan peran penting dengan memberikan perspektif global mengenai isu-isu yang mempengaruhi banyak negara dan budaya. Berita internasional memberikan konteks yang diperlukan untuk memahami bagaimana peristiwa di satu negara mempengaruhi negara lain dan bagaimana nilai-nilai dan norma budaya yang berbeda mempengaruhi cara berita dilaporkan dan dipahami. Platform berita online seperti BBC, National Geograpic, dan media lokal seperti Tirto.id  biasanya memiliki rubrik khusus yang membahas seputar budaya. Rubrik ini sering kali mencakup berbagai topik, termasuk seni, musik, tradisi, festival, dan perkembangan budaya di seluruh dunia.

(Foto Rubrik Berita (Sumber: Tirto.id, BBC, dan National Geograpic)) 
(Foto Rubrik Berita (Sumber: Tirto.id, BBC, dan National Geograpic)) 

Dampak Komunikasi Antarbudaya melalui Media Massa

      Berbicara mengenai dampak, segala sesuatu pasti memiliki dampak positif dan negatifnya, komunikasi antar budaya yang terjadi di media massa dengan percepatan informasi yang ada  tidak luput dari dampak positif dan negatif yang mungkin ketika kita mengetahui dampak tersebut dapat kita kendalikan dan dihindari.

Dampak Positif

      Dampak positif komunikasi antar budaya melalui media massa adalah dapat memperkuat pemahaman lintas budaya, media massa berperan dalam meningkatkan pemahaman antarbudaya dengan menyajikan berbagai perspektif dan pengalaman dari budaya yang berbeda. Dengan akses yang lebih mudah terhadap informasi mengenai tradisi, bahasa, dan nilai-nilai dari seluruh dunia, seseorang dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan dan kesamaan antar budaya. Hal tersebut dapat mengurangi prasangka dan meningkatkan toleransi. Ketika kita memiliki pemahaman yang luas terhadap latar belakang budaya seseorang kita jadi lebih toleransi, dan lebih menghargai perbedaan yang ada.

Dampak Negatif

      Dampak negatif komunikasi antar budaya melalui media massa adalah munculnya Stereotip negatif terhadap suatu Budaya, media sering kali menyederhanakan atau menggeneralisasi budaya tertentu, dan kita sebagai penikmatnya juga terkadang tidak benar-benar mencerna informasi yang kita dapat. Hal ini dapat memperkuat stereotip negatif dan memberikan gambaran yang tidak akurat tentang kelompok tertentu. Misalnya, penggambaran orang India di media sosial memiliki stereotip negatif, orang India dilabeli sebagai orang-orang yang jorok, kotor tidak dapat menjaga kebersihan, karena banyaknya konten yang beredar di media sosial memperlihatkan proses pembuatan streetfood di India yang dianggap tidak memenuhi standar kebersihan.

Selain itu dampak negatif lainnya adalah masuknya budaya luar yang menggantikan budaya lokal, contohnya budaya Korea yang masuk ke Indonesia fenomena budaya Korea adalah contoh yang nyata, dengan popularitas K-Pop, drama Korea, dan tren gaya hidup Korea, semakin banyak masyarakat yang mengadopsi gaya busana, makanan, dan bahasa Korea. Sampai-sampai muncul "kebaya korean style". Hal ini dapat menimbulkan tantangan bagi kelestarian budaya lokal, karena anak muda lebih tertarik mengikuti budaya luar dibandingkan memperkuat budaya asli mereka sendiri. Selain itu, kemudahan akses ke budaya luar melalui platform seperti TikTok dan Instagram sering kali mengubah pola  pikir generasi muda dan menganggap budaya lokal kurang menarik atau ketinggalan zaman. Akibatnya, budaya asing bisa menjadi lebih mendominasi dan menggeser identitas budaya lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun