Mohon tunggu...
Amalia Fatma
Amalia Fatma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Mancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revilitasi Limbah Plastik Berdayaguna Ekonomi

20 Juli 2024   20:24 Diperbarui: 20 Juli 2024   20:29 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengelolaan limbah yang tidak memadai dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, lingkungan, dan ekonomi, sehingga diperlukan transisi melalui pendekatan ekonomi sirkular dan konsepsi nol limbah" (UNEP:2024).

Banyak faktor yang meningkatkan jumlah sampah, salah satunya karena prinsip produksi sekali pakai, buang. Sebuah mekanisme ekonomi konvensional yang ini disebut sebagai ekonomi linier. Dalam konsep ini segala produk diperuntukkan berakhir di pembuangan sampah.

Siklus ekonomi linier ini tidak hanya menyebabkan peningkatan pengambilan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Namun juga menghasilkan banyak limbah yang tidak terkelola dengan baik atau tidak diberdayagunakan.

Dalam model ini, sumber daya alam digunakan secara berlebihan untuk memproduksi barang konsumen yang berakhir sebagai limbah yang menumpuk tanpa solusi yang efektif. Disinilah peran penting lembaga pendidikan dapat menjadi ruang proyeksi yang positif.

Pendidikan Sebagai Sarana Edukasi Kreatifitas

Pengelolaan sampah dalam konsep ekonomi sirkular memiliki manfaat yang signifikan dalam konteks pengelolaan limbah. Serta memungkinkan terjadinya siklus material yang mendukung nilai guna barang lebih panjang. Dengan demikian, barang yang sudah tidak terpakai dapat diolah kembali atau dimanfaatkan secara efisien.

Dampak positif dari penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah antara lain adalah pengurangan limbah, efisiensi penggunaan sumber daya, serta penciptaan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan. Khususnya bagi generasi muda saat ini (Gen-Z).

Selain itu, dengan mengadopsi prinsip ekonomi sirkular, potensi untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, juga dapat terwujud. Dengan memanfaatkan kreativitas yang mampu menarik minat publik untuk dapat turut ikut serta dalam membuka peluang usaha mikro.

Khususnya bagi para pelajar, yang memiliki berbagai potensi positif melalui ruang-ruang pembelajaran. Sebagai projek yang turut dikembangkan melalui Kurikulum Merdeka dalam kegiatan berwirausaha P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Kolaborasi yang memang memberi peran positif bagi para pelajar di era digitalistik saat ini. Sebagai pelopor Indonesia Emas, Gen-Z memiliki peran penting dalam membangun perekonomian dengan memanfaatkan konsep ekonomi sirkular.

Dengan kreativitas dan inovasi, Gen-Z diharapkan mampu mengolah limbah menjadi produk bernilai, serta memanfaatkan strategi pemasaran digital untuk memasarkan produk. Dalam ruang pemasaran digital inilah peluang ekonomi dapat dikembangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun