Tak sadar, seseorang telah berdiri di belakang Joko yang sedang menebak-nebak berapa kiranya harga parfum KW perempuan tadi. Orang itu lalu menepuk pundak Joko.
“Mas, punya pengalaman kerja di perfumery?”
“Eh, anu … Gak ada, Pak.”
“Saya Anom, CEO PT Arutala Indonesia Perfumery. Mau kerja di sana? Saya lihat kamu punya passion di industri parfum. Ini kartu nama saya. Silakan datang ke kantor besok jika berminat dengan tawaran saya.”
Laki-laki separuh baya itu telah pergi meninggalkan warung soto Lik Prayit dengan mobil Mercy hitamnya, tetapi wanginya masih mengudara di balik gerobak soto tempat Joko mematung dengan tangan yang gemetar mengenggam selembar kartu nama.
Wangi citrus bercampur woody dengan sentuhan lavender, ambar, buah pala dan minyak nilam. Tak lain dan tak bukan, laki-laki itu pasti menggunakan parfum Sauvage yang asli.
“Heh! Kenapa kamu senyam-senyum kayak wong gemblung?”
“Aku mau kerja di perusahan parfum, Lik,” sambil memperlihatkan kartu nama lelaki tadi.
“Oalah, Ko … Joko!”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI