"Tolong!" Ari menolak Melani dengan tegas kali ini. "Minta tolonglah ke orang lain."
Setelah berkata demikian, Ari segera mengambil sisa minumannya lalu pergi meninggalkan Melani di meja bartender. Ari sungguh tak habis pikir. Bagaimana ada orang sepertinya? Tak henti-hentinya berbicara. Sungguh akan membuatnya susah saja. Lebih baik segera tolak di awal sebelum Ari mendapatkan kesulitan nantinya.
Ari pun memutuskan untuk duduk di kursi di meja paling pojok. Ia hendak menghabiskan minumannya lalu kembali pulang sebelum matahari tenggelam. Ia tak ingin membuat Rita panik lagi hari ini. Akan panjang urusannya bila itu terjadi.
Sembari duduk, Ari memperhatikan Melani yang masih duduk di bangku meja bartender. Ia terlihat murung. Dalam hati, Ari merasa kasihan juga padanya. Pasti ada sesuatu yang menyebabkan ia harus datang ke tempat seperti ini. Tapi apalah itu, jelas Ari tak ingin berhubungan dengan orang-orang seperti Melani. Ari tak ingin mendapat masalah.
Tak lama setelah itu, Ari melihat dua orang pria terlihat mendekati Melani. Mereka terlihat menggoda Melani. Salah satu dari mereka bahkan memeluk tubuh Melani dari belakang. Melani pun berusaha melepaskan pelukan pria tersebut dari tubuhnya.
"Sialan." Ari mengutuk.
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H