Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Garang Sapu Gerang

2 Oktober 2021   03:48 Diperbarui: 2 Oktober 2021   03:58 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: health.kompas.com

"Surti, kali ini Simbok tidak terima. Lihat, lihat anakmu. Ia mengigau, tubuhnya menahan panas akibat ulah dari Maknya sendiri. Dimana kasih sayangmu, Surti?"

"Ma-ma-maafkan 'Mbok, maafkan, Surti! Surti tak pernah menyangka akan jadi seperti ini. Aku khilaf 'Mbok," pintanya.

Ia menuju ke pembaringan Risti yang tengah menahan panas tubuhnya. Bibirnya masih bergetar, giginya masih bersuara saling bersinggungan. Tangisnya pecah saat tubuh mungil itu dipeluknya.

"Ndhuuukkk, maafkan Make, Ndhuk," ratapnya.

Saat itu juga, dibawanya lari anaknya dalam dekapan. Simbok Kas yang melihatnya, tak mampu lagi mengejar, tak tahu mau dibawa ke mana cucunya itu. Ia hanya duduk pasrah. Menanti.

Surti menerobos malam yang dingin, menuju rumah seorang bidan di dusun sebelah untuk mencari pertolongan. Tak menghiraukan hembusan angin menyapanya.

Keesokan harinya, suara Risti memanggil-manggil, "Mak, buatkan gambar ayam bertelur, Mak." Suara itu jelas terdengar di telinga Surti.

"Iya, Ndhuk, ayo sini Make buatkan gambar ayamnya, ya. Ndhuk, maafkan Make, ya. Mak sudah membuat kamu sakit." Surti memeluk erat anaknya yang masih sedikit lemah.

Ia pun membuang sapu gerang yang telah membuatnya menjadi garang.

~Tamat~  

Yogyakarta, 16 September 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun