Mohon tunggu...
alvira warditaa
alvira warditaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya Alvira saat ini merupakan mahasiswa semester 1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kain Songket Warisan Budaya Melayu Riau

3 Januari 2025   22:43 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      3. Menenun

Proses menenun dilakukan dengan menggunakan alat tenun tradisional. Teknik penyisipan benang emas atau perak di antara benang dasar dilakukan secara manual, sehingga menghasilkan pola-pola yang indah.

      4. Penyelesaian

Setelah proses penenunan selesai, kain songket biasanya dirapikan dan dihias agar tampil lebih sempurna. Proses ini dapat memakan waktu dari beberapa minggu hingga berbulan-bulan, tergantung pada kompleksitas motif dan ukuran kain.

Fungsi dan Nilai Budaya Songket Melayu Riau

      Kain songket, selain berfungsi sebagai pakaian, memiliki beragam fungsi lain dalam konteks budaya Melayu Riau. Kain ini digunakan sebagai elemen dekoratif dalam berbagai acara adat, seperti pelaminan pada upacara pernikahan. Selain itu, songket sering kali dijadikan hadiah dalam acara-acara tertentu, yang melambangkan penghormatan dan kebanggaan. Dari perspektif filosofis, songket mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Melayu, seperti kesederhanaan, kerja keras, dan penghargaan terhadap keindahan. Kain ini juga berfungsi sebagai media untuk memperkenalkan budaya Melayu kepada generasi muda, sekaligus sebagai alat diplomasi budaya di tingkat nasional dan internasional.

Tantangan dalam Pelestarian Kain Songket.

      Meskipun kain songket memiliki nilai budaya yang signifikan, tantangan dalam upaya pelestariannya tidak dapat diabaikan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi antara lain:

      1. Rendahnya Regenerasi Pengrajin

Generasi muda cenderung kurang berminat untuk meneruskan tradisi menenun, karena dianggap sebagai kegiatan yang memakan waktu lama dan tidak memberikan keuntungan finansial yang memadai.

     2. Persaingan dengan Produk Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun