Mohon tunggu...
alvina miroh
alvina miroh Mohon Tunggu... Lainnya - ALVINAAAAAA

AKU BUAT INI GARA-GARA TUGAS BAHASA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Kita Masih Panjang

9 Desember 2020   21:51 Diperbarui: 9 Desember 2020   21:55 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

JALAN KITA MASIH PANJANG

Satu motor ninja berwarna merah berhenti di salah satu sekolah internasional di jakarta. Dua remaja yang tengah dihiasi oleh benih-benih cinta turun dari motor dan berjalan bersama di koridor sekolah dengan tawa dan gurauan yang mereka buat.

Gisel dan David. Dua sahabat itu sangatlah dikenal diseluruh penjuru sekolah tentang persahabatan mereka maupun kedekatan keduanya yang membuat iri siswa maupun siswi penggemar berat David maupun Gisel.

Kini keduanya berhenti didepan kelas Gisel. Seperti biasa,David selalu mengantar Gisel ke kelas dahulu lalu pergi ke kelasnya yang hanya berbeda beberapa kelas.

"Belajar yang bener jangan nyontek,kalau ada apa-apa kabarin gue aja kayak biasanya ya." Ucap David sembari mengacak rambut panjang Gisel.

"Siap bos!" Balas Gisel sembari memberi hormat kepada David yang membuat lelaki itu terkekeh geli dengan perilaku gadisnya itu.

Setelah percakapan singkat keduanya. David pamit dan berjalan menuju kelasnya dengan tangan yang satu dimasuk kan di saku celananya. Sedangkan Gisel segera masuk ke kelasnya dan bertemu dengan teman sebangkunya.

****

Jam istirahat telah berbunyi. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin sekolah yang tampaknya sudah sangat ramai disana.

Gisel dan David memilih taman belakang sekolah untuk mereka jadikan sebagai tempat menghabiskan jam istirahat. Di taman belakang sekolah memang terlihat sangat sepi dari taman yang berada di sekolah,biasanya taman itu hanya ada lima anak atau tiga anak yang berada disana.

Suasana hening menyelimuti kedua remaja itu. Suara gemerisik yang berasal dari dedaunan yang saling bergesekan menemani keheningan diantara keduanya. David yang mulai bosan akhirnya berdeham untuk memulai percakapan diantara mereka.

Mata keduanya bertemu yang membuat getaran dihati masing-masing. Tatapan dalam satu sama lain yang terlihat sangat tulus membuat jantung mereka semakin beradu.

Gisel memutuskan pandangan itu dan mulai berdeham menetralkan debaran jantungnya. BeSelupun dengan David yang juga menetralkan detak jantungnya.

Setelah merasa tenang,David mulai membuka percakapan diantara mereka." Sel lo pernah kepikiran buat lebih dari seorang sahabat nggak sih??" Tanya David sedikit mengkode.

"Nggak." Jawab Gisel singkat yang mampu mambuat hati lelaki itu seperti dihantam batu yang besar.

"Kenapa?" Sambung David yang suaranya terdengar berat ditelinga gadis itu.

"Karena gue nggak tau kedepannya kita kayak gimana. Gue Cuma ngikutin jalanannya aja Dav." Jeda Gisel beberapa saat." Jalan kita masih panjang Dav,mungkin bisa aja suatu hari nanti jalan kita beda atau bisa jadi suatu hari nanti jalan kita sama. Gue nggak mau terlalu terburu-buru buat ngejalanin hubungan yang lebih dari sahabat." Jawab Gisel yang membuat David menghembuskan nafasnya berat. Rahangnya yang kokoh terlihat sedikit mengeras.

Gisel tau ucapannya mampu melukai lelaki itu. Tapi,mungkin ini yang terbaik untuk mereka. Gisel meraih tangan David yang membuat lelaki itu menoleh menatap Gisel yang tersenyum kearahnya.

"Gue kasih alasan itu karena gue nggak mau kehilangan lo Dav kalau kita putus nanti. Lebih baik kita jalanin aja dulu." Sambung Gisel dengan senyuman manisnya yang menenangkan hati. David membalas senyuman manis itu dengan senyuman hangatnya,tangannya bergerak mengelus kepala Gisel beSelu lembut dan penuh perasaan."Yaudah kita jalanin aja dulu kayak lo mau." Ucap David yang mengakhiri obrolan mereka.

Bel masuk membuat kedua remaja itu bangkit dan meninggalkan taman itu menuju kelas mereka masing-masing dengan tangan yang masih setia menggenggam satu sama lain.

Sesampainya di kelas David hanya merenung dan diam memikirkan kata kata yang di keluarkan Gisel.

"Woi!! Galau lo ngab??" kaget Agra sahabat David

"Apaan si " kesal David

"Lo udah bilang tentang perasaan lo ke gisel?" tanya Agra

"udah" singkat David

"Hahahaha temen gua yang satu ini emang jantan bgttt" ledek Agra

"Gini yaa Vid, gua ga ngerti rasa lo ke Gisel itu beneran sayang atau Cuma sayang sementara doang karena pada dasarnya masa-masa kayak kita gini itu masih cinta monyet. Kalo emang dia ngga mau, ya lepasin aja. Biarin hubungan kalian mengalir dengan sendirinya. Soal rasa lo, ngga usah di hapus. Kalo makin sayang ya lindungin dia, bahagiain dia. Walaupun peran lo Cuma sebagai sahabat." Jelas Agra

***

Setelah pengakuan David yang berujung penolakan, semuanya tampak berjalan

seperti biasanya. Bagi Gisel, David tetaplah sosok sahabat yang selalu ada meskipun telah ia tolak cintanya. Namun lain hal dengan David, dirinya berusaha mati-matian memendam rasa yang kian membesar. Namun dirinya tidak bisa apa-apa bukan? Sungguh David yang malang.

Waktu terus berjalan, begitu pula dengan kehidupan David dan Gisel. Kini perlahan-lahan David mulai bisa menyesuaikan diri. Rasa itu memang tidak hilang, bahkan kian menjadi. Namun David sudah terbiasa dengan perasaannya yang tak terbalas. 

Tugasnya sekarang adalah melindungi dan membahagiakan Gisel, sebagai sahabat. Ya, hanya sebatas sahabat. Namun biarlah tak apa, dirinya sudah ikhlas.

Kini mereka semakin sering menghabiskan waktu bersama di cafe biasanya. Entah hanya minum kopi atau belajar bersama, semuanya dilalui berdua. Yang beda dari biasanya adalah kegiatan mereka. Sekarang mereka sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke PTN yang mereka inginkan. David dan Gisel sama-sama ingin masuk Universitas Indonesia (UI). 

Mereka berdua berharap bisa masuk di kampus yang sama. Sedangkan David sendiri masih berharap bisa menjalani hubungan lebih dari persahabatan dengan Gisel. David berharap cintanya terbalas. Tak apa bukan sekarang, semoga nanti di waktu yang tepat. Semoga inginnya ini bukan hanya sebatas angan. Semoga.

***

Tak terasa tiga bulan telah berlalu. Ketika tiga bulan yang lalu Gisel dan David sudah berjuang mati-matian, kini mereka sedang berangkat bersama menuju Universitas Indonesia. 

Ya,mereka diterima di kampus impian mereka berdua. Hari ini mereka sedang menuju kampus guna mengambil beberapa keperluan yang diberikan oleh pihak kampus, seperti almamater dan juga yang lainnya. 

Di perjalanan yang ditemani kemacetan ibukota pun mereka masih bercanda tawa. Rasa bangga dan bahagia masih menyelimuti mereka berdua. Dan rasa syukur memenuhi diri David. David bersyukur, telah di beri kesempatan untuk berada di samping Gisel. Ia akan berjuang kembali. Sekali lagi.

Senin, hari pertama mereka menginjakan diri menggunakan almamater kuning di Universitas impian sejuta umat, Gisel resmi menjadi MABA di Fakultas Kedokteran dan David resmi menjadi MABA di Fakultas Hukum.

Tidak hanya di SMA, ternyata di bangku kuliah pun kedekatan mereka masih membuat iri banyak orang, ditambah lagi David selalu menghampiri Gisel di jam-jam istirahat.

Saat jam istirahat, David menghampiri Gisel. Tetapi belum di pertengahan jalan menuju kelas gisel tepat nya di koridor mereka telah bertemu.

" Loh, baru aja gue mau ke kelas lo. Yaudah yukkk kantin" ucap David

"Eh David, tapi Gino juga ngajak gue Dav heheheehe" balas Gisel

" Oh ya kenalin Dav, ini Gino temen sekelas gue. Gin, ini David sahabat gue anak fakultas Hukum" lanjut Gisel

"Hai David, salam kenal gue Gino temen baruu Gisel" Ramah Gino

"Oh ya, gue David SAHABAT Gisel" ketus David

"yaudah ya Sel gue duluan mau ke perpus" lanjut David sembari meninggalkan Gisel dan Gino

"Loh, ga jadi kantin  Dav" teriak Gisel

Akhirnya Gisel dan Gino pergi meninggalkan koridor dan menuju ke kantin.Sedangkan David? David duduk di taman dan merenungi nasib nya HAHAHAHAHAA. Yaaa, David cemburu melihat kedekatan Gisel dan Gino, tapi David hanya bisa memendam rasa cemburu nya.

***

David pulang dengan rasa cemburu yang membara aha aha, sebelum menuju rumah ia mampir di restoran makanan cepat saji, setelah itu ia memesan makanan. Setelah makanan nya datang, ia mulai menyantap nya di temani dengan senja ibu kota, sembari makan David tidak bisa berhenti memikirkan tentang kedeketan Gino dan Gisel, apalagi David sudah mendengar gosip dari teman teman sekelasnya bahwa Gino menyukai sahabat nya itu.

"cling.... " notif hp david berbunyi

David langsung membuka nya, ternyata itu adalah pesan dari Gisel

"Dav, lo dimana?? Ketemuan yukkk" tanya gisel

" Di restoran cepat saji jalan sudirman"

"oh yaudah tunggu situ yaaa, gue otw"

20 menit kemudian Gisel sampai

"Haiiiii " sapa gisel

" Udah dari tadi lo??" tanya Gisel

"Ada apa lo ngajak ketemu gue??" saut David

"Jadi gini, gue mau minta maaf soal tadi gue ga ada maksud apa apa Dav. Apa lagi bikin lo cemburu" Jelas Gisel

"Lo ga pernah tau kan sesayang apa gue sama lo?"

"hah???" David bingung

"lo mau kita lebih dari temen kan??? Oke sekarang kita pacaran!!!"

"waw impresif " respon David

"Dav gue serius" rengek Gisel

David terheran heran dengna semua perkataan Gisel, David bingung entah kata apa yang harus ia keluarkan.

"Lo ngigo ya? Wahh panas lo" ucap David

"Engga Dav, gue serius" balas Gisel

"Tapi kok lo yang ngomong, seharusnya gue sebagai laki-laki yang jantan ini yang nembak lo, bukan lo!" ucap David

"ahahahahaa yaudah cepet tembak gue sekarang" balas Gisel

David berlutut di hadapan Gisel dengan disaksikan oleh seluruh pengunjung restoran.

Ia memegang tangan Gisel dan berkata

"Gisel, sahabat gue mau kah kamu menerima ku lebih dari seorang sehabat? Mau kah kamu menjadi pacar ku ?"

"hahahaah alay bgt bahasa lo" ledek Gisel

"iyaa mauuuu" lanjut gisel

Finally perjuangan David selama ini memang tidak sia-sia. Sekarang mereka berdua resmi berpacaran. Semua yang terjadi hari ini adalah atas izin semesta dan dikabulkan nya doa doa dari hati yang tulus.

-THE END-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun