Pernah bapak bercerita kepada kami tentang tugasnya membasmi orang-orang PKI tahun 1965.
Rasa bangga bisa tegakkan dan pertahankan Pancasila dari orang-orang kiri namun hentakan nafasnya seakan terhenti ketika kami bertanya kepada bapak jumlah yang di basmi.
"Nanti kamu sekalian akan tahu jumlah yang harus kami habisi bila sudah pada dewasa "jawaban bapak inilah yang membuat aku gelisah.
"Tunggu seribu hari ya dik besok setelah ini mba janji sama mas Gatot untuk membongkar lemari bapak itu" bujuk mba Marni kepadaku.
Bapak menyimpan rapat rahasia dalam dirinya selama hampir tiga puluh tahun kami paham sebab seorang mantan anggota militer menjaga sumpah prajurit adalah hal utama.
Bapak tidak mau tahu ketika aku main petak umpet langsung dijewer telingaku karena ketahuan bersembunyi di belakang lemari jati tua tersebut.
Bahkan ibu menasehati kami tidak boleh bermain di kamar tersebut kecuali kamar kepunyaan kami.
Rahasia yang terkuak
Waktu terasa cepat ketika WA dari mba Marni masuk Hpku.
"Dik datang kerumah tabon ya penting, sendiri jangan bersama anak istrimu, sendiri besok pagi aku tunggu"
"Nggih mba, matur suwun" jawabku singkat