Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

Tumbal Sebuah Sipnosis Film

22 November 2023   12:11 Diperbarui: 22 November 2023   12:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya provokasi pak Brewok menjadi sebuah emosi massa dan mereka menolak jalan baru pengganti jalan kampung yang rusak dan inilah sebenarnya titik awal dari kejadian-kejadian yang tidak masuk akal, isu adanya pocong yang gentayangan dan juga isu ada yang menyalahi  dan menanam pesugihan di jalan baru itu tampak menjadi komoditi di medsos grup desa inilah awal kejadian  misterius yang seakan tidak ada habisnya di desa ini.

Analogi yang berkembang di warga adalah adanya pembalasan arwah para leluhur karena jalan itu menerjang makam dan itulah mengapa banyak kecelakaan yang terjadi bila lewat di situ dan menjadi tanda tanya tersendiri mengapa semua ini bisa terjadi dan berkelanjutan.

Bagai pahlawan kesiangan mbah Karsa juga ikut meramaikan semua ini dengan keahlian supranaturalisme mbah karsa berupaya mempengaruhi warga dan juga pengikut pak brewok untuk percaya bahwa jalan  baru itu ada penunggunya.

Upacara pemanggilan roh dan arwah dengan  perantara seorang warga jadi medium bahwa disitu ada yang menunggu sebagian warga percaya dengan mbah karsa dan pak brewok.

Mbah karsa : bila berkenan mbah mau bertanya

Warga sebagai medium arwah ( kesurupan) : bisa cu

Mbah karsa : apakah bisa dilalui jalan itu?

Warga medium arwah : tidaka cucu, harus ada tumbal  bila ingin semua selamat

Sebuah logika lucu yang tidak dinalar banyak dipercaya warga dan inilah awal kejadian yang  tidak masuk akal akan jalan baru yang menjadi merinding bila seseorang berjalan di malam hari yang sepi.

Adegan 8.

Tumbal

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun