Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelaki Pembawa Pelangi (Cinta) 4

5 Agustus 2016   20:49 Diperbarui: 5 Agustus 2016   20:55 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cerita yang kemarin : Tulisan sebelumnya

4.Jalan terbaru,”mas aku do’akan kamu dapat jodoh yang sesuai dengan hatimu”

a. Bertemu denganmu lagi

Benar-benar mas Pras akhirnya juga bisa selamat sementara aku dan hatiku tidak tega mengapa begitu lemahnya dia dengan harta yang tiba-tiba amblas  atas nama bangkrut, ini adalah ujianNya yang juga seharusnya di terima dengan legawa, sementara bila aku mungkin sama tetapi dengan anak dan istrinya yang cantik aku tidak harus membuat heboh denganmencoba bunuh diri  mau meloncat lewat tower itu adalah perbuatan yang dilaknat oleh agama apapun! Aku pergi dengan kehampaan jiwa yang penat sepenat hari ini dan aku benar-benar tidak menduganya, istrinya yang kalut bisa menahan diri dan emosi suami mas Pras bisa dikendalikan dan inilah pelajaran berharga yang bisa aku petik hari ini, aku  tetap yakin mas Pras akan di berikan petunjuk yang baik kedepannya kelak.

Pulang dengan penat hati dan sedikit dongkol kelakuan yang tidak pernah aku hadapi baru pertama kali aku menjumpai hidup dan kehidupan menjadi taruahan dalam detik dan jam yang menentukan sementara sang penonton tidak tahu serta media memberitakan suasana ini, sekan tidak percaya ada hidup dan mati dalam kehidupan nyata ini.

“aku akan datang kerumahmu malam ini mas”

ada sebait sms di hpku dan aku tahu siapa dia yang sudah pernah membuat suka dan patah hatiku mengapa malam ini harus ke Jogja aku tak peduli lagi padanya aku orangnya mudah melupakan  dan aku sudah lupa pada nomor hp ini milik siapa aku sudah lupa, aku tidak menyimpan namanya karena waktu yang tidak bisa memihak pada kami, aku seorang lara yang sudah sejak kecil dalam kehiudpan nyata yang keras  tanpa kedua orang tua yang melepaskanku lepas dan bebas menentukan hidup dan hanya iman yang menemaniku selama ini maka aku hanya yakin semua harapan dan kenyataan ini hanya Allah swt yang mentakdirkan padaku menjalani hidup ini.

“mas sudah dirumah ya?”

smsmu masuk lagi, siapa kamu aku tidak peduli, hanya satu hari yang aku mau, makan dan tidur hanya itu!

“mas sudah makan kan?”

“ya” kali ini aku jawab sekali aku benar-benar masih berpikir keras mengapa seorang lelaki harus cengeng walau mempunyai istri cantik dan dua anak yang  membahagaikan ? kenapa dalam pikiranku belum ada jawabnya,aku diam  dalam tafakur mencari jawab padaMu ya Allah swt.

“apakah aku hanya menggangumu sekarang mas?”

“tidak” jawabku sekenanya sore di maghrib yang sendu seakan aku kembali terjebak dalam mesin waktu ini, apakah yang akn disini dolan atau ada kepetingan di Jogja ini aku tidak mau tahu urusanmu yang aku tahu kamu pernah singgah di hatiku dan pernah juga melukai hatiku ini, sore yang semburat awannya kekuningan emasnya menyembul diantara ufuk barat yang hitam seakan menandakan kedatanganmu semakin dekat.

“boleh datang kan?” rayumu lagi

“boleh, asal satu syaratnya”

“apa mas?”

“jangan menginap”

“aku mau menginap semalam di rumahmu boleh kan?”

“rindu padaku atau hanya sebentar untuk kembali lagi?”

“mas masih marah ya?”

“siapa ini ya? aku tidak tahu”

“aku tahu kamu tipe setia pada yang satu dan kadang kamu lupa yam as nomor hp tidak pernah ganti jadi kamu bisa aku hubungi lagi ini”

“aku tidak mau pindah kelain hati ..eh maaf dengan siapa ini?”

Aku diam sejenak memikirkan siapa dia aku benar-benar lupa…

“mas anaku Adi sekarang sudah SMA…”

Deg jantungku berhenti mendadak seakan sore ini aku sudah pindah kedunia lain dan ku baru sadari ini adalah seorang yang pernah membuat hatiku jatuh berkeping-keping di lantai kampusku kala itu, aku benar-benar jatuh hati padanya.

“lupa ya? atau sudah lah aku lupakan saja  ya mas?”

“sekarang dimana? hotel atau penginapan atau sedang …”

“aku pelatihan di Jogja mas…pelatihan tentang kurikulum “

Aku diam benar dia aku mau menelepon tetapi rasa sungkan dan tidak  enak di hatiku adalah kenyataan yang ada dalam pikiran dan perasaanku.

“mas anakku sudah SMA sekarang lupa ya?”

Aku tidak bisa melanjutkan sms ini aku termenung dalam sore yang menandakan  sesuatu akan datang seperti suara riuh sore addzan magrib seakan tidak aku dengarkan hanya tertegun pada hpku ini aku diam membisu dia mengapa datang tidak tepat dan mau apa dia sekarang ataukah ini ?
 “mas kamu bisa melupakan aku mas tetapi hati ini aku tidak bisa melupakan kamu sejak peristiwa itu aku seakan tidak bisa melupakan tentang cinta ini dan aku masih ingin tahu sejujurnya hatimu padaku apakah masih seperti dulu atau hanya sandiwara cinta kita ini” sms membuat hatiku berdesir keras dan membuat kambuh perasaan rinduku padanya dan aku tak mau terlena lagi semua hanya seakan seperti roda yang mengelinding dalam ruang dan waktu yang merindu dan dendam berkecamuk dalam rongga dada ini. Aku mencoba menggerakan tangan ini untuk meneleponnya seakan kaku dan rasa ini tiba-tiba membuat kepalaku kelu seakan terbentur diaspal jalanan. Melupakan mantan seakan tidak bisa seperti mudahnya membalikan kedua tangan kita ada rasa diantara kami yang tidak bisa hilang masih berbekas di sudut-sudut hati dan relung jiwa kami aku tidak terkejut bila ini adalah kenyataan yang entah sebab apa Allah swt menguji kami dengan keadaan seperti ini.

Tiba-tiba ada ketukan halus di pintu aku dan aku bergegas ketika ada suara seseorang mengucapkan salam, danaku menjawab sambil membukakan pintu,

“mas aku benar-benar datang membawa peyem kesukaan mas”

“fit kamu ke Jogja lagi?”

“ada acara ma pelatihan kurikulum”

Aku benar-benar terkejut benar inilah keadaan yang membuat aku berdebar dan seorang lelaki mana bila tidak takjub dengan mojang priyangan ini walau anaknya sudah dua dia masih canti juga.

“aku tidak kamu persilahkan masuk mas?”

“eh ya kamu benar-benar kamu nieh fit?”

“lupa ya?”

“tidak , aku berusaha melupakan kamu sepertinya tidak bisa”

“aku mas….masih merasa  bodoh meninggalkanmu kedinginan di Jogja” katanya  sedikit sombong padaku

“aku masih bisa pakai sarung” jawabku singkat

“maksudku aku  dan kamu bisa kan ,…?”

“aku tidak mau membuat luka lama kambuh fit”

“mas ternyata seorang yang setia kaya no hpmu yang tidak pernah ganti itu”

“terserah “kataku singkat

Aku dan dia diam apa  yang akan keluar dari mulutku seakan di kunci karena keadaan yang memaksa kami berpisah waktu dulu aku lulus kuliah tahun 2011 itulah akhir segalanya cinta kami.

“terima kenyataan tanpa membuat hati sakit sulit ya mas?,

“benar” jawabku singkat

“maaf sebelumnya ,aku kesini juga mau minta maaf atas kejadian kita dulu itu mas”

“aku sudah maafin kamu “

“tetapi kenapa mas tidak mencari aku dan menghubungiku “

“sebagai apa?”

“entah teman, kawan atau saudara atau perempuan kesukaan lelaki yang..”

“sudah jangan dilanjutkan lagi, waktu menemukan kita lagi”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun