Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelaki Pembawa Pelangi (Cinta) 2

3 Agustus 2016   20:05 Diperbarui: 3 Agustus 2016   20:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku diam, mungkin dia sombong

“pak Mo aku juga mau ngopi dulu seperti mas guru ini”

Keheningan ini pecah ketika dia juga meminta kopi pada pak Mo

“njenengan beruntung mas guru, kamu memang beruntung” sindir dia padaku

“lebih beruntung mas…”jawabku singkat

“hidup seperti roda mas guru, saya tidak punya pekerjaan tetap sampai sekarang, mau nyalo takut di tangkap petugas kereta api, mau ikut calo tanah tidak punya modal”

“rejeki ada padaNYa percayalah” sedikit jawabanku padanya, dia bercerita lugas dan lugu.

“tanya pak Mo mas aku tidak punya pekerjaan tetap”

“ada hubungannya dengan kaos ini?”

aku coba menyelidikinya dan dia malahan sedikit percaya padaku dan akhirnya dia bercerita padaku dan sedikit menyangkut pak Mo dalam ceritanya

“saya di besarkan dijalan mas, waktu itu bapak dan simbok juga memulung di jalan dan saya harus bekerja keras untuk mencari makan di jalan ngamen dan juga memulung dan saya tidak malu disini waktu saya menamatkan SMA hanya warung pak Mo inilah sebagaian mengukir sejarah saya ya berjualan koran sambil sekolah  dan jasa pak Mo inilah yang membuat aku seolah kangen kesini sedikit minum kopi dan mengganti baju necis saya”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun