Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Tantangan Menulis Novel 100 hari] BUKU BIRU, 59,60, dan 61

19 Mei 2016   10:56 Diperbarui: 19 Mei 2016   11:16 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

almuru’ah sayyid Jumianti, aku masih di jogja 1752016

Aku sebenarnya kasihan sama mba sri karena sikap suaminya yang melampiaskan dendam tidak bisa mempunyai anak dengan entah sengaja atau tidak memacari banyak perempuan, dan kadang juga kenyataan memang entah mas bejo sendiri yang mandul atau mba sri aku tidak tahu, ternyata sama sekertarinya hampir dua tahun juga tidak menghasilakan sesuatu, ataukah hidup hanya permainan ataukah ini yang namanya memainkan kehidupan aku tidak tahu, sebab mas bejo dan mba sri tidak juga di karuaniai seorang anak keturunan, inilah sebenarnya ujiaNya yang nyata di dunia ini. Walau aku tahu kehidupan dunia ini ada ditangan mereka dengan harta benda yang melimpah dan semua bisa dibelinya tampaknya nilai cinta  yang tidak bisa  mereka beli, kemesraan hidup yang hangat ternyata sudah dingin dan entah kemana cinta mereka berlabuh sekarang aku belum mengerti dan sebenarnya aku tidak mau tahu,  tetapi apakah sebuah permintaan harus di turuti ataukah  tidak tergantung hati wanita dan tentu juga aku.

Mba aku tahu hatimu sedikit mengharap akan cinta aku kan berlabuh kemana sejak kepergian adik kandungmu ya mas harun membuat limbung juga kamu terhadap kehidupan ini.

Jujur saja hatiku masih mengharap lelaki yang mau melindungi siang malam, dalm duka dan suka, dan dalam dingin yang mencekat hati dan dalam panas yang membara seperti janji matahari yang aku tatap sejak kepergian mas Harun, nampaknya lelaki pujaan hatiku ini belum datang untuk yang mau membagi suka dan dukanya serta cintanya padaku, dambaan yang masih melayang di iringi senyum mas harun yang entah mengapa selalu ada dan hadir dalam mimpi indahku setiap malam

hari ke 60

#‎TantanganMenulisNovel100Hari

Tentang janji surga (12)

Aku hanya diam membisu di hening hari yang selalu membuat hatiku bertanya, mengapa kamu tidak menggunakan kesempatan yang diberikan ataukah kamu masih terjebak masa lalu yang menyedihkan. Bukan cerita sedih, sendu sedan yang akan aku ceritakan, getir dan pahit hidup adalah santapanku sehari-hari, tetapi mengapa hati terdalamku merasa sedih yang berkepanjangan ini, aku hanya pasrah atas semuanya, walau dalam sedih hati ini.

sedih

tak berujung pangkal

walau semua hanya khayal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun