almuru’ah sayyid Jumianti, aku masih di jogja 1752016
Aku sebenarnya kasihan sama mba sri karena sikap suaminya yang melampiaskan dendam tidak bisa mempunyai anak dengan entah sengaja atau tidak memacari banyak perempuan, dan kadang juga kenyataan memang entah mas bejo sendiri yang mandul atau mba sri aku tidak tahu, ternyata sama sekertarinya hampir dua tahun juga tidak menghasilakan sesuatu, ataukah hidup hanya permainan ataukah ini yang namanya memainkan kehidupan aku tidak tahu, sebab mas bejo dan mba sri tidak juga di karuaniai seorang anak keturunan, inilah sebenarnya ujiaNya yang nyata di dunia ini. Walau aku tahu kehidupan dunia ini ada ditangan mereka dengan harta benda yang melimpah dan semua bisa dibelinya tampaknya nilai cinta  yang tidak bisa  mereka beli, kemesraan hidup yang hangat ternyata sudah dingin dan entah kemana cinta mereka berlabuh sekarang aku belum mengerti dan sebenarnya aku tidak mau tahu,  tetapi apakah sebuah permintaan harus di turuti ataukah  tidak tergantung hati wanita dan tentu juga aku.
Mba aku tahu hatimu sedikit mengharap akan cinta aku kan berlabuh kemana sejak kepergian adik kandungmu ya mas harun membuat limbung juga kamu terhadap kehidupan ini.
Jujur saja hatiku masih mengharap lelaki yang mau melindungi siang malam, dalm duka dan suka, dan dalam dingin yang mencekat hati dan dalam panas yang membara seperti janji matahari yang aku tatap sejak kepergian mas Harun, nampaknya lelaki pujaan hatiku ini belum datang untuk yang mau membagi suka dan dukanya serta cintanya padaku, dambaan yang masih melayang di iringi senyum mas harun yang entah mengapa selalu ada dan hadir dalam mimpi indahku setiap malam
hari ke 60
#‎TantanganMenulisNovel100Hari
Tentang janji surga (12)
Aku hanya diam membisu di hening hari yang selalu membuat hatiku bertanya, mengapa kamu tidak menggunakan kesempatan yang diberikan ataukah kamu masih terjebak masa lalu yang menyedihkan. Bukan cerita sedih, sendu sedan yang akan aku ceritakan, getir dan pahit hidup adalah santapanku sehari-hari, tetapi mengapa hati terdalamku merasa sedih yang berkepanjangan ini, aku hanya pasrah atas semuanya, walau dalam sedih hati ini.
sedih
tak berujung pangkal
walau semua hanya khayal