“mama tidak boleh bohong, mikir papa lagi ya?”
“Dinda, libur tidak boleh sedih-sedih sini seneng-seneng saja”
Aku coba cairakn suasana inilah yang aku takutkan Dinda tahu kegelisahan hati mamanya yang serba tidak enak ini.
Kami pindah keruang favorit kami diruang tengah ada televisnya aku masih memikirkan kedatangan Yun dan aku coba alihkan untuk menyenagkedua buah hatiku dengan bernyanyi bersama mereka di depan televise ini, layar datar yang ada speaker dia kanan kirinya sering bersama mas Harun dulu berkaraoke ria disini
Belum selesai satu lagu ada bel rumah yang berdentang dan Dinda meminta akn membuka pintu untuk tamu itu
“ma ada tamu aku yang buka pintunya ya?”
“ya” aku tergeragap dan tambah berdegub keras jantungku saat ini juga.
BUKU BIRU
AL MURU'AH SAYYID JUMI ANTO
NO.62
JUMLAH KATA :582