“Ya hati-hati mawaon pak lik”
telepon itu disudahioleh pak Lik, ini apakah sekenarionya untuk menjauh dari Bantul ? ataukah ini garis Allah swt yang menentukan? Tabon itu untuk orang banyak yang sekarnag kena dampak calon Bandara aku juga kaget dibuatnya , tetapi harus ikhlas menerima ini.
“mama siapa yang telepon?”
“eyang kulon progo “
“kita kesana besok ya mama mampir ke waduk sermo”
“kamu senangnya dolan terus kaya mama waktu muda”
kami tertawa senang,kulihat Dinda memainkan laptopny , main game kesukaanya
“kakak, jangan keseringan main gamenya nanti lupa belajarnya”
“ya mama, barusaan “
“satu jam saja lalu belajar sayang”
“mama kaka bandel ya?”