Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Buku Biru 21, [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

3 April 2016   20:16 Diperbarui: 3 April 2016   20:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya hati-hati mawaon pak lik”

telepon itu disudahioleh pak Lik, ini apakah sekenarionya untuk menjauh dari Bantul ? ataukah ini garis Allah swt yang menentukan? Tabon itu untuk orang banyak yang sekarnag kena dampak calon Bandara aku juga kaget dibuatnya , tetapi  harus ikhlas  menerima ini.

“mama siapa yang telepon?”

“eyang kulon progo “

“kita kesana besok ya mama mampir ke waduk sermo”

“kamu senangnya  dolan terus kaya mama waktu muda”

kami tertawa senang,kulihat Dinda memainkan laptopny , main game kesukaanya

“kakak, jangan keseringan main gamenya nanti lupa belajarnya”

“ya mama, barusaan “

“satu jam saja lalu belajar sayang”

“mama kaka bandel ya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun