Visual yang dengan jelas memperlihatkan hasil kekerasan dalam film menjadi senjata ampuh untuk menggaet penonton pecinta genre gore. Jadi, jangan berharap untuk menemukan jumpscare di sini.
Keunikan-keunikan ini mengantarkan Midsommar pada segudang prestasi. Midsommar berhasil memenangkan 28 penghargaan dan masuk 77 nominasi di berbagai ajang festival film.Â
Selain itu, film ini memiliki rating 7.1/10 di IMDb dan skor 83% di Rotten Tomatoes.
Namun, kenyelenehan film ini ternyata juga mengundang kontroversi di berbagai negara, seperti di Indonesia dan negara asalnya sendiri yakni Amerika Serikat.
Kontroversi di Indonesia dan Amerika Serikat
Distributor film, yakni Feat Pictures mengabarkan bahwa film Midsommar akan tayang serentak di Indonesia pada tanggal 11 September 2019 melalui akun media sosialnya.Â
Awalnya, Lembaga Sensor Film menyatakan film Ari Aster ini tidak lulus sensor. Berdasarkan ulasan yang diberikan, film Midsommar memiliki adegan dewasa dan sadis yang gamblang.Â
Sehingga film ini dibatalkan dan diundur penayangannya sampai waktu yang belum ditentukan.
Padahal film ini sangat disambut baik oleh penonton horor Indonesia. Sebab sebelumnya Hereditary sempat sukses menarik perhatian publik dengan konsep dan cerita yang tidak biasa.
Tidak hanya kontroversi di Indonesia, film ini juga sempat bermasalah di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan adanya kendala rating.Â
Film Midsommar yang memang memiliki berbagai adegan sadis yang eksplisit, mendapatkan rating NC-17 dari MPAA. Namun, Ari Aster tidak ingin filmnya mendapatkan rating tersebut.