Â
Kaulah, sang pujangga malam
di kaca jendela yang berembun kini
nalarku menapaki kebekuan asa
lelahku menyertai rintihan elegi sukma
seutuh rindu merajam sendi-sendi indriya
tersenyum di karamnya kisah cinta
mimpi-mimpi puisipun dilupa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!