Aliyah Amanda Putri
Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
almandptr@gmail.com
Pendahuluan
Globalisasi berasal dari kata global yang memiliki arti secara berkeseluruhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri globalisasi merupakan suatu proses masuknya suatu konsep ke dalam lingkup dunia.
Menurut John Rennie Short (2001;10), Globalisasi merupakan suatu proses dimana terkaitnya orang-orang maupun tempat-tempat, institusi-institusi dan peristiwa di sekeliling dunia.
Singkatnya, definisi dari globalisasi adalah meningkatnya tekanan kepada dunia untuk menjadi suatu aliran jaringan tunggal dari uang, gagasan-gagasan dan hal-hal lainnya. Globalisasi dalam prosesnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ekonomi, politik dan budaya.
Dalam arti yang lebih spesifik, globalisasi adalah proses yang meletakan masyarakat di seluruh dunia untuk dapat terkoneksi satu dengan yang lainnya dan terhubung dalam aspek-aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya dan teknologi.
Proses globalisasi bukanlah hal yang baru, melainkan sudah terjadi sejak abad ke-15 Masehi di mana saat itu Bangsa Eropa sedang melakukan penjajahan besar-besaran mengarungi Samudra.
Dalam perjalanannya mengarungi dunia, Bangsa Eropa bertemu dengan bangsa-bangsa lain dan melakukan penjajahan di wilayah-wilayah yang mereka kunjungi.
Pada masa itu terkenal tiga semboyan Bangsa Eropa, yakni gold, glory dan gospel. Ketika melakukan penyebaran 3G kepada masyarakat di wilayah yang mereka lakukan penjajahan, mereka membagikan dan mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti kebudayaan, ekonomi, sosial dan cara hidup Bangsa Eropa.
Sama seperti masa itu, globalisasi saat ini mempengaruhi kehidupan seluruh masyarakat di dunia. Perubahan didominasi oleh negara-negara yang superior terhadap negara yang inferior.
Negara-negara maju mengalami perkembangan ilmu dan teknologi lebih dahulu lalu negara-negara berkembang yang menggantungkan atau menjadikan negara-negara maju sebagai kiblat negara tersebut.
Globalisasi memiliki ciri-ciri, yaitu batas-batas negara semakin menipis sebab perkembangan yang terjadi menjadikan negara-negara semakin membutuhkan satu sama lain dan informasi mudah menyebar. Akibat adanya arus globalisasi dan sifat saling terhubung antar negara-negara lain, maka dari itu informasi mudah menyebar.
Suatu hal pada era globalisasi ini, dapat dengan mudah disebarluaskan di seluruh penjuru dunia. Media yang digunakan antara lain ada televisi, handphone, penggunaan internet seperti social media, dan adanya kegiatan perdagangan yang semakin luas.
Ciri dari globalisasi adalah perdagangan antarnegara yang semakin masif.
Kegiatan perdagangan terus berkembang akibat pengaruh globalisasi di bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi dan perdagangan di dunia menjadi semakin terbuka melintasi batas-batas wilayah sebuah negara.
Sedangkan dampak dari globalisasi ini sendiri adalah masyarakat jadi mengenal berbagai budaya yang ada pada negara lain, sehingga masyarakatnya kini cenderung memiliki pemikiran yang lebih terbuka karena luasnya informasi dan memiliki banyak bentuk perspektif yang baru.
Globalisasi juga menyebabkan masyarakat dengan mudah menerima berbagai teknologi baru dari negara lain. Pada perkembangan teknologi yang semakin meluas hingga ke seluruh dunia, semangat kerja semakin meningkat karena adanya persaingan pada era ini yang semakin ketat dan cepat sehingga membentuk dorongan untuk memajukan perkembangan negara yang sejajar dengan negara maju.
Selain itu, dampak globalisasi juga berdampak dalam terbukanya ruang sosial. Sehingga kita harus lebih berjuang agar masyarakat tetap bertahan dalam persiapannya menghadapi era globalisasi yang ruang sosialisasinya semakin luas dan terbuka.
Berkat kemajuan teknologi manusia yang dapat berkomunikasi dengan mudah, dengan fasilitas-fasilitas yang semakin maju, masyarakat dapat membuka luas budaya di seluruh penjuru dunia hingga memicu terjadinya akulturasi.
Globalisasi menyebabkan budaya asing masuk ke dalam suatu budaya di negara lain, sehingga terjadinya percampuran budaya atau bahkan mengubah budaya itu sendiri.
Dengan begitu, budaya suatu negara dapat terserap dengan mudah di negara lain. Selain itu, membanjirnya produk impor dari berbagai produk di luar negeri yang berdatangan, membuat persaingan ekonomi semakin ketat.
Mulai dari berbagai produk perusahaan di luar negeri seperti, barang-barang elektronik, mobil, motor, serta produk kecantikan, fashion dan lain-lainnya membuat negara di Indonesia menggunakan produk impor karena cenderung memiliki kualitas yang lebih baik.
Sehingga memicu adanya ketergantungan terhadap negara-negara maju, karena negara berkembang seperti Indonesia belum siap dan masih kurangnya sumber daya manusia untuk menghadapi era globalisasi. Sarana dan prasarana ekonomi di negara berkembang masih kurang dan masih banyak yang harus dibenahi.
Sehingga pada prosesnya, terbentuklah pembangunan sosial. Pembangunan sosial merupakan proses perubahan yang terencana yang dibuat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam suatu negara.
Pembangunan ini bersifat saling melengkapi dengan pembangunan aspek-aspek lain seperti; ekonomi, sosial, budaya dan politik. Pembangunan sosial di Indonesia mengalami banyak tantangan, seperti, background negara yang secara geografis berbentuk kepulauan.
Di mana masyarakat di suatu negara yang berbentuk kepulauan akan memiliki lebih banyak keberagaman, yakni mulai dari budaya seperti bahasa, kesenian dan kepercayaan.
Pembangunan sosial berusaha menggabungkan berbagai pendekatan (saintifik maupun kemanusiaan yang berorientasi praktis dalam pembangunan terpadu.
Pembangunan sosial hadir untuk mengatasi persoalan pembangunan ekonomi yang terdistorsi. Persoalan distorsi dalam pembangunan, dijelaskan lanjut oleh Midgley (2005, 5) bahwa hal tersebut terjadi karena pembangunan ekonomi tidak sejalan dengan pembangunan sosial.
Pembangunan yang terdistorsi juga tidak hanya terjadi dalam bentuk kemiskinan, kekurangan, rendahnya tingkat kesehatan dan pemukiman yang tidak layak, tetapi juga pada keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
Upaya membangun suatu model pendekatan, perlu satu strategi pembangunan berkelanjutan, yang dikenal "komitmen dan strategi global".
Kegiatan ini berfungsi untuk membentuk "kerjasama baru" antara pemerintah dengan organisasi bukan pemerintah (LSM) yang mengamalkan satu pandangan bersama mengenai paradigma dan etika sosial baru.
Artinya, sama dengan upaya untuk memperbaiki keadaan hidup orang (menjadi tugas utama kebijakan sosial). Semua kegiatan ini akan berkaitan dengan tanggungjawab (moral, sosial, politik, dan ekonomi) untuk mengurangi tingkat kemelaratan dan kemiskinan.
Bagian Temuan
A. Globalisasi dalam Mempengaruhi Pembangunan Sosial
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat.
Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami indonesia telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan untuk berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.
Pada tahap sistem dunia sekarang ini, tidak mudah untuk menghancurkan mata rantai ketergantungan dan memprakarsai proses pembangunan yang mandiri di tingkat nasional.
Sebenarnya pengalaman sebagian besar negara dunia ketiga memberikan nilai tambah bagi tesis yang menyatakan, bahwa mereka suka atau tidak, tetap merupakan bagian dari “sistem” dan bahwa sungguh ada “kemungkinan transformasi yang terbatas dalam perekonomian dunia kapitalis” (Wallerstein, 1979:66).
Globalisasi, merupakan karakteristik hubungan antara penduduk bumi yang melampaui batas-batas konvensional, seperti bangsa dan negara. Dalam proses tersebut, dunia telah dimampatkan serta terjadi intensifikasi kesadaran terhadap dunia sebagai suatu kesatuan yang utuh, yang secara tidak langsung dunia seolah-olah seperti perkampungan besar.
Globalisasi mengalami akselerasi sejak beberapa dekade terakhir, tetapi proses yang sesungguhnya sudah berlangsung sejak jauh di masa silam (Roland Robert dalam Dimyati, 2000: 5).
Dalam prosesnya banyak masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi global tersebut, dan dalam waktu yang bersamaan, hal ini berarti banyak masyarakat yang menjadi exposed terhadap informasi, dan terkena dampak komunikasi tersebut.
Sangat tidak mengherankan bila arus globalisasi berlangsung dengan cepat dan bersifat massal, sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi modern.
Keunggulan media massa, baik cetak maupun elektronik, adalah bahwa media tersebut mampu menyuguhkan gambar-gambar secara jelas dan terinci kepada para pemakainya.
Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea dan lain-lainnya melalui stasiun televisi di tanah air.
Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia.
Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari mancanegara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita.
Hal ini tampak jelas sebagai bukti betapa negara-negara penguasa teknologi berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ketiga.
Pada era globalisasi saat ini, eksistensi atau keberadaan kesenian rakyat berada pada titik yang rendah dan mengalami berbagai tantangan dan tekanan-tekanan baik dari pengaruh luar maupun dari dalam.
Tekanan dari pengaruh luar terhadap kesenian rakyat ini dapat dilihat dari pengaruh berbagai karya-karya kesenian populer dan juga karya-karya kesenian yang lebih modern lagi yang dikenal dengan budaya pop.
Kesenian-kesenian populer tersebut lebih mempunyai keleluasaan dan kemudahan-kemudahan dalam berbagai komunikasi baik secara alamiah maupun teknologi, sehingga hal ini memberikan pengaruh terhadap masyarakat.
Selain itu, aparat pemerintah nampaknya lebih mengutamakan atau memprioritaskan segi keuntungan ekonomi (bisnis) ketimbang segi budayanya, sehingga kesenian rakyat semakin tertekan lagi.
B. Tantangan Globalisasi dalam Aspek Pembangunan Sosial Budaya Indonesia - Bali
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti keanekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian.
Dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia bisa dan mampu mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat:2002), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita.
Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Berbicara mengenai globalisasi dan budaya, dampak globalisasi sangat terasa di beberapa daerah di Indonesia seperti Bali dan Lombok. Arus Globalisasi meningkatkan mobilisasi.
Mobilisasi wisatawan mancanegara di kedua pulau ini begitu tinggi, salah satu dampak globalisasi adalah mudahnya informasi dan mobilisasi terjadi. Akibat dari tingginya tingkat mobilisasi wisatawan khususnya mancanegara, nilai-nilai budaya kedua pulau tersebut pun tergeser.
Nilai-nilai kearifan lokal mulai terdistraksi dan tergantikan oleh kebudayaan-kebudayaan western. Masyarakat Bali yang menjadikan wisata sebagai mata pencarian mau tidak mau harus mengikuti kebutuhan wisatawan, yang seringkali bertolak belakang dengan kebudayaan Indonesia, seperti, pesta pora, minuman keras, seks bebas dan tidak menghormati nilai-nilai luhur tertentu.
Akibatnya dapat terjadi berbagai bentuk penyimpangan nilai moral yang tercermin dalam corak, gaya, dan pola hidup masyarakat. Oleh karenanya penguatan dan pewarisan nilai-nilai kearifan lokal Bali perlu dilakukan secara intensif pada generasi muda Bali.
Hal ini tentu berdampak pada pembangunan sosial masyarakat, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pembangunan sosial adalah alternatif yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi yang cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan pembangunan sosial.
Dengan adanya pembangunan sosial maka diharap masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik, pembangunan sosial ini dilakukan dengan konsep; membangun pola pikir masyarakat yang lebih maju, seperti meningkatkan kesadaran akan pendidikan, meningkatkan keterampilan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memberdayakan masyarakat.
Sedangkan arus globalisasi yang masuk dapat menghambat pembangunan sosial tersebut.
C. Pengaruh Budaya Luar Terhadap Proses Pembangunan Indonesia
Globalisasi masuk dan mempengaruhi kebudayaan di suatu negara melalui beberapa proses, diantaranya;
- Perdagangan
Perdagangan menghasilkan sifat saling ketergantungan antar masyarakat di suatu negara dengan negara lainnya.
Perdagangan wisata yang ada di Bali membuat masyarakat Bali bergantungan kepada wisatawan sehingga pola-pola bisnis yang dilakukan pun mengikuti kebudayaan asing, seperti menghadirkan casino-casino dan club malam.
- Perkembangan industri dan teknologi
Semakin mudahnya akses untuk internet meningkatkan mobilisasi masyarakat pada jejaring sosial media dan mengadaptasi budaya-budaya asing yang mana menentang nilai-nilai sosial Indonesia dan menghambat proses pembangunan nasional.
Banyak siswa yang terpengaruh oleh game-game barat yang bertentangan, sehingga ketika semestinya siswa belajar dan mengeksplor diri malah menghabiskan waktu dengan bermain saja.
- Industri
Salah satu industri yang sangat berpengaruh dalam proses ini adalah industri fashion. Seperti kita tahu, fashion Indonesia saat ini khususnya pada wanita sudah jauh dari nilai-nilai Indonesia sendiri.
Masyarakat Indonesia khususnya kaum wanita lebih cenderung mengadaptasi fashion barat sehingga nilai-nilai sosial Indonesia sendiri menjadi samar, bahkan saat ini penggunaan bahasa juga menjadi dampak dari arus globalisasi yang menghambat pembangunan sosial.
Masyarakat Indonesia seharusnya bangga dan menggunakan Bahasa Indonesia sebagaimana mestinya untuk dapat mengenalkannya ke kancah internasional, tetapi sebaliknya, masyarakat Indonesia cenderung lebih terbuka terhadap bahasa-bahasa asing.
Simpulan
Globalisasi memegang peranan penting dalam suatu proses pembangunan sosial masyarakat.
Kata sosial memiliki arti yang luas, yakni menyangkut kebudayaan, sudut pandang, kesenian, pola pikir, kegiatan dalam masyarakat. aspek-aspek tersebut terus berkemabang mengikuti pola globalisasi yang terjadi di dunia.
Arus globalisasi terbawa dari negara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan Australia mempengaruhi keadaan sosial di negara berkembang yang menjadikan negara-negara tersebut sebagai kiblat untuk maju.
Arus globalisasi yang dibawa oleh negara-negara maju masuk ke dalam negara-negara berkembang melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan masyarakat negara tersebut. Kecepatan arus globalisasi saat ini juga semakin meningkat seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi membawa informasi antar satu tempat ke tempat lainnya lebih cepat dan lebih proporsional. Munculnya pertunjukan-pertunjukan dari negara-negara maju mempengaruhi kehidupan masyarakat negara berkembang.
Tidak hanya itu, barang-barang yang berada di luar negri pun sekarang semakin mudah ditemukan dan diperjual belikan, atau dengan kata lain pasar-pasar semakin meluas, ketika hal ini terjadi maka akan ada dampak terhadap pembangunan sosial, akan mudahnya melihat kemampuan dan strata-strata ekonomi masyarakat dalam suatu negara melalui kemampuannya untuk membeli suatu barang dari negara lain.
Globalisasi memegang dampak penting dalam pembangunan sosial suatu negara. Negara perlu untuk melakukan filtrasi melalui kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi dampak dari globalisasi ini agar dampak positif dapat dimanfaatkan dan dampak negatif dari globalisasi dapat diminimalisir.
Beberapa solusi untuk dapat menanggulangi dampak negatif globalisasi guna pembangunan sosial diantaranya:
Meningkatkan kualitas SDM. Perilaku setiap orang tentu berbeda dalam menanggapi masuknya arus globalisasi, tetapi sumber daya manusia yang baik tentu akan menggunakan ilmu pengetahuannya untuk mencerna mana hal yang dapat diadaptasi atau tidak. Dalam hal ini pemerintah memegang andil penuh, yakni dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat
Berpegang pada nilai sosial dan norma sosial. Hal ini lantaran Indonesia dikenal sebagai negara yang menganut budaya timur sebagai jati diri sehingga perlu untuk tetap dilestarikan. Misalnya dengan melatih hidup sederhana sebagai cara hidup seseorang yang dilakukan dengan menyederhanakan berbagai hal agar kehidupannya lebih sederhana, sehingga hidup sederhana ini juga mengajarkan setiap masyarakat untuk selalu bersyukur atas segala bentuk pemberian Tuhan.
Menumbuhkan sikap bangga akan identitas negara. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kenegaraan seperti wajib militer, upacara bendera, menjadi aktivis gerakan sosial masyarakat.
Untuk solusi-solusi ini dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah sebagai pengawas dan pembuat kebijakan dengan masyarakat sebagai pelaksana. Sebab dampak negatif arus globalisasi tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalisir dan dapat mengupayakan dampak positif globalisasi dengan baik.
Daftar Pustaka
Tim MGMP Kewarganegaraan (2013) . Memahami dampak globalisasi dalam kihudapan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara . Sidoarjo : Drs. Supratman , MM
Rahardjo, Satipto. Hukum dan Masyarakat , Bandung: Angkasa, 1980, hal 143.
Suneki, Sri. (2012). DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP EKSISTENSI BUDAYA DAERAH. Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1. Retrieved from journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/viewFile/603/553#:~:text=Globalisasi%20menimbulkan%20berbagai%20masalah%20dalam,gaya%20hidup%20yang%20tidak%20sesuai
Bekti, P.S. (2019). Pengaruh Globalisasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan di ASEAN. Retrieved from https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/6044/5318
Sibarani, T.B. (2011). Dampak Globalisasi dalam Perubahan Pembangunan Ekonomi ke Pembangunan Sosial pada Dunia Ketiga. Diakses pada 25 Oktober 2022, melalui
https://www.kompasiana.com/theodorus/5500c4c28133110d51fa7373/dampak-globalisasi-dalam-perubahan-pembangunan-ekonomi-ke-pembangunan-sosial-pada-dunia-ketiga
Nurhayati, D. (2015). STRATEGI INDONESIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL
DIBIDANG EKONOMI. Jurnal Heritage, Vol. 3 No. 1. Retrieved from https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE/article/view/819
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H