Dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia bisa dan mampu mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat:2002), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita.Â
Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Berbicara mengenai globalisasi dan budaya, dampak globalisasi sangat terasa di beberapa daerah di Indonesia seperti Bali dan Lombok. Arus Globalisasi meningkatkan mobilisasi.Â
Mobilisasi wisatawan mancanegara di kedua pulau ini begitu tinggi, salah satu dampak globalisasi adalah mudahnya informasi dan mobilisasi terjadi. Akibat dari tingginya tingkat mobilisasi wisatawan khususnya mancanegara, nilai-nilai budaya kedua pulau tersebut pun tergeser.
 Nilai-nilai kearifan lokal mulai terdistraksi dan tergantikan oleh kebudayaan-kebudayaan western. Masyarakat Bali yang menjadikan wisata sebagai mata pencarian mau tidak mau harus mengikuti kebutuhan wisatawan, yang seringkali bertolak belakang dengan kebudayaan Indonesia, seperti, pesta pora, minuman keras, seks bebas dan tidak menghormati nilai-nilai luhur tertentu.Â
Akibatnya dapat terjadi berbagai bentuk penyimpangan nilai moral yang tercermin dalam corak, gaya, dan pola hidup masyarakat. Oleh karenanya penguatan dan pewarisan nilai-nilai kearifan lokal Bali perlu dilakukan secara intensif pada generasi muda Bali.
Hal ini tentu berdampak pada pembangunan sosial masyarakat, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pembangunan sosial adalah alternatif yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi yang cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan pembangunan sosial.
Dengan adanya pembangunan sosial maka diharap masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik, pembangunan sosial ini dilakukan dengan konsep; membangun pola pikir masyarakat yang lebih maju, seperti meningkatkan kesadaran akan pendidikan, meningkatkan keterampilan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memberdayakan masyarakat.Â