Â
TERJUN KEDUNIA KERJA YANG SEBENARNYA
Kegagalan demi kegagaln tersebut akhirnya memaksa saya banting setir, yaitu segera mencari pekerjaan tetap, dengan harapan bisa menabung untuk kuliah dan meringankan beban orang tua atau setidaknya untuk makan saya tidak lagi bergantung pada orang tua.
Dengan bantuan koneksi paman dikalangan pengusaha kayu, akhirnya saya diterima disebuah perusahaan kayu swasta nasional, yang pada saat itu berada di urutan terbesar kelima di Indonesia. Saya tidak lagi memikirkan dimana saya ditempatkan sebagai pekerja bahkan saya tidak perduli inilah pertama kali saya merantau dan hidup sendiri ditanah rantau.
Saya sangat sadar, dengan modal pendidikan setara SLTA, dari bidang ekonomi, bukanlah pekerjaan yang tepat buat saya, karena diposisi yang saya tempati seharusnya lulusan dari SKMA (Sekolah Kehutanan Menengah Atas).Â
Dengan diterimanya saya bekerja diperusahaan besar seperti ini, saya harus siap bersaing dan memberikan yang terbaik yang saya punya agar pekerjaan saya dihargai dan tidak malu-maluin sebagai lulusan Sekolah Menengah Ekonomi Atas. Saya bertekad, kejadian saya sebagai buruh cangkul jangan sampai terulang kembali.
Â
MEMPERKAYA KHAZANAH PENGETAHUAN TANPA DI MINTA.
Belajar Komputasi Dasar.
Saat bekerja, saya buta computer, bahkan sekedar mematikan dan menyalakan komputerpun saya tidak mengerti. Tidak ada seorangpun yang mau mengajari apalagi dimalam hari. Akhirnya saya memberanikan diri, menghadap pimpinan untuk ijin belajar computer secara otodidak dan kebetulan beliau orangnya selalu open mind, ijin itu saya dapatkan dan sejak saat itu saya benar-benar belajar secara otodidak, mulai jam 19:30 malam dan tidak jarang berakhir setelah ayam berkokok.
Belajar Bahasa Program