Mohon tunggu...
Ali Rahman
Ali Rahman Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat UMKM dan Aktivis Lingkungan Hidup

Aktif dalam upaya membangun komunitas UMKM naik kelas dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mencintai Budaya Nusantara

24 Juli 2024   04:22 Diperbarui: 24 Juli 2024   23:01 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan tidak ada persolaan dan terjadi begitu saja persatuan NKRI dapat terwujud.  Tetapi melewati perjalanan sejarah kebangsaan yang mendaki dan terjal. Hingga akhirnya seluruh Jong yang ada di nusantara berikrar dalam sumpah pemuda. Satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air yaitu Indonesia.

Tinggal kita sekarang generasi penerus yang harus mampu mempertahankan, merawat dan mengembangkan energi keragaman ini menjadi produk kebangsaan yang lebih produktif.  

Setiap generasi memiliki tantangan dan permasalahannya sendiri. Kita saat ini menghadapi permasalahan bencana kemanusiaan dan perubahan lingkungan. Kondisi ini menuntut peran generasi sekarang untuk untuk melipatgandakan energi keragaman NKRI dalam menjawab tantngan tersebut. Bangsa Nusantara dituntut utuk mengambil peran yang lebih progresif dalam mewujudkan tatanan dunia yang damai dan sentosa.  

Kejahatan kemanusiaan atas nama agama, perbedaan pandangan politik atau etnis yang terjadi di berbagai belahan dunia, tengah menunggu peran anak-anak bangsa nusantara untuk terlibat aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.  

Poltik bebas aktif yang dianut NKRI jangan hanya jadi jargon tanpa makna. Warisan tata kelola kebhinekaan yang sudah diajarkan leluhur bangsa nusantara bisa dijadikan modal untuk turut aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Merawat Kebhinekaan

Sedari kecil anak-anak sudah diajarkan untuk mengenal dan memahami beragam budaya dan etnis yang ada di NKRI. Momentum hari kartini biasanya dijadikan sarana untuk menginternalisasikan budaya bangsa nusantara kepada para pewarisnya.  

Pakaian sunda, batak, papua, dayak, madura menghiasi ruang dan sudut sekolah. Anak-anak diperkenalkan dengan keragaman budaya setiap etnis nusantara. 

Mereka bercengkrama, bercanda ria dan saling mengagumi keanekaragaman aksesoris dan cara berpakaian setiap etnis.  Bahkan sekarang di beberapa kabupaten/kota sudah mewajibkan satu hari dalam seminggu memakai baju adat daerah. Seperti di Bandung misalnya, setiap hari rabu siswa memakai baju pangsi pakaian khas suku sunda.

Tidak hanya pakaian. Masyarakat suku sunda juga memiliki seni budaya yang menarik dan sarat makna filosofis. Kebudayaan wayang golek, alat musik angklung dan Pencak Silat. 

Ketiga produk budaya suku sunda itulah yang sering diajarkan dan ditampilkan dalam berbagai event resmi di pendopo atau dijadikan saran hiburan ketika ada hajatan desa  atau pesta pernikahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun