"Gampang atuh itu mah Mang. Kan dana desa sekarang satu milyar setahun, besok katanya mau dinaikin jadi dua milyar, terus jadi empat milyar. Dengan duit sebanyak itu, banyak lah yang bisa dibangun..." kata si Kabayan.
"Jalan dan jembatan?" tanya Mang Dasim.
"Aaah, itu mah bukan urusan desa, urusan kabupaten, propinsi, sama pusat. Urusan menteri pe-u..." kata si Kabayan.
"Bangun masjid?" tanya Mang Odon.
"Bangun masjid mah swadaya aja, sama nyari sumbangan..." jawab si Kabayan.
"Terus?" tanya Mang Ubed.
"Bangun patung aja, dari tokoh pewayangan. Tahun pertama Semar, tahun berikutnya Dawala, Udel, Cepot, Pandawa lima, srikandi... dan lainnya..." jawab si Kabayan.
"Patung doang?" tanya Mang Ubed.
"Ya, sekali-kali bangun gapura..." jawab si Kabayan.
"Cuma bangun patung dan gapura aja? Terus warga desanya nggak dikembangkan?" tanya Mang Ubed lagi.
"Warga kampung mah nggak usah dikembangkan, nanti juga berkembang sendiri. Mang Ubed aja anak lima, cucu sudah dua... kan nggak usah diurusi desa soal itu mah..." jawab si Kabayan.