"Surat itu dititipkan pada si Hans, tapi si Hans tak berani memberikannya langsung padamu, jadi ia menyerahkannya pada saya. Tadinya hampir kubuka suratnya dan apa isinya. Tapi setelah bertemu denganmu, saya rasa kamu berhak untuk menerimanya!"
"Lalu apa yang harus saya lakukan? Atau mungkin ada yang bisa saya bantu, Nyonya?" tanyanya.
"Bawalah dulu itu, buka suratnya, mungkin setelah itu kau mendapatkan sesuatu yang bisa kau bagi dengan saya..."
"Baik Nyonya...."
*****
BERSAMBUNG: (118) Jurnal Ringkasan Buku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H