"Bukan hanya bercakap-cakap, bahkan itu mungkin tak terlalu perlu. Aku ingin bisa membaca teks berbahasa Jerman," jawab Soso.
"Mungkin bibiku bersedia mengajarimu..." lanjut si Hans, "Ia sudah fasih berbahasa Rusia, dan kebetulan dia tak punya kegiatan di sini.."
"Boleh tuh, bagaimana aku bisa menghubunginya?" tanya Soso.
"Biar kutanyakan dulu nanti setelah selesai aku kerja," jawab si Hans. "Datanglah besok lagi ke sini, akan kukabari kamu..."
Soso mengangguk. Tadinya ia sudah hampir pamitan tapi si Hans menahannya. "Asal kamu tahu, Bibiku itu adalah ibunya Sabine!"
Soso melongo.
"Akan kukatakan padanya kalau kau adalah sahabat Sabine waktu di sini..." lanjut si Hans.
"Apakah ia akan benar-benar bertunangan atau menikah?" tanya Soso.
Hans menggeleng, "Entahlah. Mungkin juga tidak atau belum, karena kedua orangtuanya masih di sini," katanya. "Mungkin hanya ingin menemui kekasihnya, memperjelas hubungannya atau bagaimana..."
Soso merasa tatapan si Hans agak-agak aneh, seolah menuduh sesuatu. "Aku senang berteman dengannya. Sayangnya tak sempat bertemu walau hanya untuk mengatakan selamat tinggal..."
"Dia menyukaimu!" kata si Hans.