*****
Perempuan setengah baya yang potongan wajahnya langsung mengingatkan Soso pada Sabine itu malah menemuinya langsung di Kedai Jerman keesokan harinya. "Jadi kamu yang akan belajar Bahasa Jerman itu?" tanyanya sambil mengamati Soso dari atas sampai ke bawah.
Soso malah jadi  grogi. "Betul Nyonya..."
"Hannah Ulser..." ia menyebutkan namanya.
"Saya Koba Djugashvili..." giliran Soso menyebutkan namanya, nama yang makin sering ia sebut, alih-alih Joseph Djugashvili nama aslinya itu.
"Untuk apa siswa seminari sepertimu belajar Bahasa Jerman?" tanya Nyonya Ulser.
Soso jelas tak bisa berbohong soal identitasnya, karena jelas ia masih memakai seragamnya.
"Saya tertarik dengan teks-teks berbahasa Jerman, Nyonya..." jawab Soso.
"Teks seperti apa?"
Soso garuk-garuk kepala, "Seperti karya-karyanya Marx, Hegel, dan lainnya..." Soso mengatakan yang seungguhnya.
"Bukankah itu dilarang di sekolahmu?"