Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (116) Dua Kubu Narodniks

28 Maret 2021   05:05 Diperbarui: 1 April 2021   20:34 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jadi sebagian orang menyebut bahwa Mikhailovsky ini sebagai Narodnik Kritis, berbeda dengan Narodnik Doktinal yang lebih keras. Kaum Narodnik Kritis mengambil sikap yang sangat fleksibel terhadap kapitalisme, dengan tetap berpegang pada orientasi dasar mereka. Sebaliknya Narodnik Doktrinal memegang keyakinan kuat bahwa kapitalisme tidak memiliki masa depan di Rusia, atau bahkan di negara agraris mana pun,” jawab Gege.

“Intinya, Nikolai Mikhailovsky diuanggap berbeda karena mengembangkan gerakan Narodnik yang lebih santun. Ia bahkan menyerukan agar kaum Narodnik bekerjasama dengan Tsar untuk penguatan mir atau komune obschina itu,” jawab Gege.

Soso mengangguk-angguk, ia memiliki sedikit gambaran tentang Mikhailovsky ini. Sayangnya, ia masih buta dengan Sosial-Demokrat dan juga sosok Vladimir Ulyanov yang mengkritisi pemikiran Mikhailovsky ini.

Dan untuk itu, Gege tak bisa menjawabnya.

Soso melirik pada si Kamo, “Kau ngerti?” tanyanya.

Anak itu cengengesan, “Kalian ngomongin apa sih?”

*****

BERSAMBUNG: (117) Belajar Bahasa Jerman, atau...

Catatan:

[1] Tepatnya tahun 1861

[2] Secara harfiah berarti ‘menuju ke rakyat’; Rusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun