Episode Awal Vol. III: (101) Digantung Status
Episode Sebelumnya: (115) Kritik untuk Nikolai Mikhailovsky
*****
Soso pernah membaca tentang Darwin, tokoh yang disebut-sebut dalam tulisan Ulyanov. Ia bahkan sudah lama membacanya, sebelum ia pindah dan menjadi siswa seminari. Begitupun dengan Marx. Tapi, betapa menyenangkannya ketika Ulyanov bisa menarik dan menghubungkan keduanya dengan penjelasan yang baik, dan sangat mengagumkan, setidaknya begitu menurut pandangan Soso. Satu-satunya yang mengurangi kenikmatannya memahami tulisan itu, ya tadi, ia tak tahu siapa itu Nikolai Mikhailovsky.
Selain itu, yang menjengkelkannya adalah karena kenikmatannya membaca tulisan Vladimir Ulyanov itu harus dibatasi oleh waktu dan kekurang-pengetahuannya akan latar yang dibahas.
Siapa orang yang paling tepat untuk menjelaskan siapa itu Nikolai Mikhailovsky? Jawabannya adalah Gege Imedashvili. Tak salah lagi, ia pasti mengenalnya, entah itu bertemu secara langsung atau pernah mendengar tentangnya.
Soso segera menemuinya. Ia mengajak si Kamo, satu-satunya anak di Sarang Setan yang paling santai, karena memang tak ada kerjaan, selain nongkrong di rumah sambil terus mengasah Bahasa Rusia-nya yang masih saja belepotan itu.
*****
“Darimana kau dapat tulisannya Ulyanov itu?” itu pertanyaan pertama Gege Imedashvili, ketika Soso menemuinya.
“Saya dipinjami Tuan Zakaria Chichinadze,” jawab Soso.
“Ah, rupanya dia punya…” gumam Gege, “Lelaki itu memang punya jaringan yang sangat hebat, dari berbagai kalangan…”