Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (111) Senko Menjadi Kamo

21 Maret 2021   22:52 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:26 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kan sudah kubilang waktu di Gori, aku pengen jadi tentara. Jadi pendeta itu kan maunya kakekku!"

"Bukan itu!" kata Soso rada sebel, "Bener kamu bisa nyari tahu si Lado lewat keluargamu itu?"

"Ya bisa aja, asal aku ketemu pamanku itu, dan dia tahu soal demo itu!" jawabnya. "Masalahnya, aku kan nggak tahu di mana markas tentara di Tiflis!"

Soso ngakak, "Makanya, jangan ngerem di rumah terus. Markas tentara kan tak jauh dari sini!"

"Oh ya?"

Soso garuk-garuk kepala, tapi ia menahan diri untuk terus melecehkan temannya itu, soalnya ternyata dia berguna juga kalau bener seperti yang diceritakannya. "Besok kuminta si Ararat mengantarmu ke sana. Kau temui pamanmu, tanya soal si Lado!"

"Oke...." jawabnya.

*****

BERSAMBUNG: (112) Cerita Si Kamo dari Markas Tentara

Catatan:

[1] Kelak, hingga kematiannya, tak banyak orang yang tahu nama sesungguhnya. Semua mengenalnya dengan sebutan Kamo tanpa embel-embel nama belakang atau nama keluarganya.

[2] Wilayah Uzbekistan saat ini, yang dikuasai oleh Rusia tahun 1873

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun