Episode Awal Vol. III: (101) Digantung Status
Episode Sebelumnya: (110) Dewasa dan Alim?
*****
Liburan di Gori kali ini cukup menyenangkan bagi Soso. Mungkin ini liburan pertamanya yang tak diganduli terus oleh si Bonia. Semua berkat si Abel yang terang-terangan ngomong pada Soso menyukai adik tirinya itu. Soso sama sekali tak peduli. Kalau si Abel serius ya silakan, nggak serius, cuma senang-senang saja di usianya yang masih puber itu juga gak ada urusan.
Si Bonia sendiri, entah juga menyukai anak itu atau tidak. Hari-harinya selalu bersama si Abel. Atau jangan-jangan ia hanya mencoba mengalihkan dirinya sendiri dari Soso. Dan itu bagi Soso melegakan. Setidaknya anak itu tak lagi terus-terusan menggodanya, yang seringkali juga membuatnya lupa diri.
Gara-gara itu pulalah ia malah main gila sama sahabatnya si Bonia, Lisa Akopova, cewek blasteran Rusia-Georgia itu. Semuanya mengalir begitu saja. Tak ada rasa penyesalan pada dirinya, dan ia juga lumayan tenang karena Lisa juga tak seperti Bonia yang rada-rada posesif atau obsesif.
Hal lain yang menenangkan Soso karena si Lisa juga mirip-mirip dengan Natela, tak pernah ngomongin apa-apa, tak pernah menaruh harapan, tak pernah merencanakan apa-apa. Satu-satunya yang diucapkan gadis itu kepada Soso saat pamitan hendak kembali ke Tiflis hanyalah kalimat yang terdengar biasa:
"Kalau pulang ke Gori, jangan lupakan aku ya!"
Itu saja. Bukan, "Sering-sering pulang ya," atau "jangan lupakan aku ya," apalagi, "jangan deket-deket dengan cewek lain ya, awas!"
No. Ia hanya ingin 'diingat.' Soso bisa merasakan sendiri perbedaannya. Setidaknya, itulah yang ia rasakan.
Satu-satunya yang Soso takutkan hanyalah 'hubungannya' dengan Lisa terdengar oleh sahabatnya, si Seva. Bukan rahasia lagi, si Seva menyukai anak itu, sejak dulu, sejak masih sama-sama bocah. Dulu Soso sendiri tak terlalu memperhatikannya, mungkin karena ia terus diganduli si Bonia, atau mungkin karena gadis itu belum terlihat daya tariknya seperti sekarang.