"Saya, Bang?" tanyanya sambil menatap Soso, "Saya kan anak baru, Bang!"
"Nggak ada urusan dengan anak baru. Di sini nggak ada baru atau lama, kalau kau memang mau bergabung ya sudah. Hakmu di sini sama, kau mau pake, mau tidur di sini kalau berani juga nggak masalah!" kata Soso.
"Tapi nanti kita di sini ngapain aja?" tanya anak baru yang lain, Alexander Tamaradze alias si Leta.
"Kan sudah kubilang, kita nanti akan diskusi buku dan macem-macem.." si Vaso yang menjawabnya. "Pokoknya, setiap jam istirahat, kalau tak ada keperluan penting lainnya, kita ke sini..."
Anak itu mengangguk-angguk, "Sayangnya kita tak bisa tidur di sini ya..." katanya, "Padahal kalau boleh, aku lebih baik tidur di lantai di sini daripada tidur di kasur tapi di dalam asrama!"
"Bisa saja kalau kau mau..." sela Soso, "Malam-malam kau pergi ke sini dan sebelum jam sarapan kau sudah harus balik lagi!"
"Lah kan gerbangnya ditutup, Bang..."
"Kuajari kau nanti cara keluar dari asrama..." imbuh Soso.
"Beneran bisa Bang?" si Bodo ikut bertanya.
Soso mengangguk, "Syaratnya cuma satu, kau berani. Berani menghadapi hukuman kalau ketahuan, dan berani menghadapi setan penghuni bangunan ini!"
Anak-anak itu tertawa.