"Kalau saja liburan saya masih panjang, mungkin kemarin saya juga menyusul, Mak..." kata Soso.
"Nanti lah, kalau libur lagi, pergilah kau ke sana, temui bibimu. Dia yang paling baik. Dia juga katanya kangen sama kamu karena memang sudah lama tak pernah bertemu lagi. Mungkin terakhir ketika umurmu masih empat atau lima tahun..." timpal Mak Keke. "Dia begitu bangga begitu mendengar kamu bersekolah di sini dengan mendapatkan beasiswa!"
Soso tersenyum, "Ya nanti saya ke sana, mungkin libur Natal nanti!"
"Ya, biar kamu juga tahu keluargamu, dan nggak merasa sendirian.. di sana masih banyak sebetulnya keluarga Mak, cuma memang yang dekat tinggil Bi Anna itu!"
"Habis ini Mak mau langsung pulang ke Gori?"
Mak Keke mengangguk, "Sudah terlalu lama kutinggalkan Pak Koba!"
Soso rada-rada bimbang ketika teringat pada Pak Beso, apakah perlu mengatakannya pada Mak Keke atau tidak. Tapi akhirnya ia mengatakannya juga, "Bapak juga ada di sini, Mak..."
"Aku sudah mendengarnya dari Mak Imel," jawabnya. "Syukurlah kalau dia sudah tobat. Setidaknya di sini kamu tak sendirian, masih ada bapakmu dan juga Pak Sese dan Mak Imel!"
"Mak, bukannya nggak kangen, tapi waktu kunjungannya sudah habis..." kata Soso begitu melihat penjaga memberinya tanda.
"Ya sudah, Mak juga tadi sudah dikasih tahu," kata Mak Keke, "Yang penting Mak sudah bertemu denganmu dan melihatmu di sini baik-baik saja, tambah sehat dan tambah ganteng!"
Soso nyengir. Anak-ibu itu kemudian saling berpelukan, lalu berpisah.