Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (89) Belajar Tata Kota

24 Februari 2021   22:16 Diperbarui: 25 Februari 2021   21:37 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Soso melongo. Lalu tersenyum, "Jangan terlalu formal lah Bu, panggil saja saya Koba..."

Perempuan itu tersenyum, "Saya kira bapak-bapak..." katanya. "Kalau begitu, jangan panggil saya 'Ibu' juga, panggil Natela atau Nana saja..."

"Okelah kalau begitu!" kata Soso.

Ia naik ke atas kereta dengan membawa buku dan catatan yang sudah dibuatnya.

"Ke mana dulu kita?" tanya Natela.

"Mungkin ke simpang Sungai dan Kanal Rioni dulu..." jawab Soso.

Natela menyampaikannya kepada kusir, dan kereta pun berjalan ke arah timur laut.

"Kamu arsitek?" tanya Natela ketika kereta mulai berjalan meninggalkan tempat tinggal Pak Didi.

Soso menggeleng sambil tersenyum, bisa-bisanya ia disangka sebagai arsitek. Tapi apa iya ia harus ngomong kalau dia hanyalah siswa seminari? Kalaupun ia mengatakannya, apa mungkin juga perempuan itu percaya? Bagaimana mungkin seorang siswa seminari harus mengurusi persoalan tata kota?

"Bukan lah, saya hanya diminta Tuan Nikoladze untuk membuat perbandingan antara Poti dengan kota-kota pelabuhan lain!" jawabnya jujur, meski ia memang tak menyebut soal seminari.

"Pasti proyek besar ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun