"Apa kira-kira sekolah saya masih aman?" tanya Soso lagi.
"Makanya, pergi saja jauh-jauh dulu. Nanti juga mereka lupa. Tapi ya hati-hati saja, jangan bikin masalah lagi. Kalau sekarang sih polisi itu juga masih malas berurusan dengan Gereja, kecuali kalau kau sudah kebangetan, sudah mengganggu kepentingan Tsar, ya bisa saja kau juga dijemput dari sekolahmu!"
Soso diam, berpikir. Mau kemana ia bersembunyi? Gori sudah dilarang oleh Pangeran Ilia. Rustavi malas, urusannya sama si Said atau malah Tatiana. Batumi hanya membuatnya mengingat luka hatinya soal Natasha.
"Pergilah ke Poti!" kata Pangeran Ilia, seolah ia tahu Soso sedang berpikir mau kemana. "Antarkan suratku untuk Tuan Nikoladze. Selanjutnya kau ikuti apa kata dia!"
Soso melongo, ke Poti untuk bertemu dengan Niko Nikoladze? Jelas mau lah dia!
*****
BERSAMBUNG: (86) Renungan dalam Kereta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H