Mendengar hal itu, Soso langsung deg-degan. Sebagai orang yang menulis di Kvali itu, jelaslah ia sudah diincar oleh polisi, meski masih memakai nama samaran. Anak-anak Mesame Dasi, siapa lagi kalau bukan si Lado, Silva, si Nunu dan lain-lainnya.
Soso ragu, apakah ia harus menceritakan pada Pak Sese soal ialah yang menulis itu, atau tidak. Dan akhirnya, karena ada Mak Imel, Soso memilih untuk bungkam soal itu.
"Bagaimana dengan kelompok yang datang belakangan dan berbuat onar itu?" tanya Soso.
Pak Sese menggeleng, "Entahlah. Nanti kucari tahu lagi kalau soal itu!"
"Sudah tidur sana So, nanti kubawakan kompres buat kepalamu!" kata Mak Imel.
Soso mengangguk dan pamitan, lalu kembali lagi ke kamarnya.
*****
BERSAMBUNG: (85) Buron