Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stalin: (84) Kabar Baik dan Buruk

19 Februari 2021   21:28 Diperbarui: 20 Februari 2021   21:29 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Pada Sabine, Soso menceritakan apa yang terjadi sejak kemarin sampai tadi. Sabine mendengarkannya dengan penuh perhatian.

"Aku turut menyesal dengan apa yang kalian alami..." katanya. "Semoga tak terjadi apa-apa dengan si Lado dan kawan-kawanmu yang lain."

Soso melirik ke luar, ke arah rumah si Lado. "Tampaknya si Lado takkan kembali segera. Mungkin aku kembali ke rumah pamanku saja, sekalian mencari tahu kabarnya, karena kemarin dia juga ikut!" kata Soso.

"Ya sudah, nanti kalau aku melihat si Lado pulang, akan kusampaikan soal kamu..." kata Sabine.

Soso mengangguk lalu merogoh sakunya untuk membayar minuman, tapi Sabine menolaknya.

"Kali ini biar aku yang membayarnya. Kau pulang saja, istirahat!"

*****

Pak Sese ada di rumahnya. Ternyata ia tak ikut ditahan. Tapi hari itu, meski seharusnya mereka masuk kerja, satu pabrik memutuskan untuk bolos. Meski katanya Sergei Kustov marah-marah dan mengancam akan memecat mereka.

"Biarkan sajalah. Kalau dia berani memecat kita semua, ya sudah. Paling dia sendiri yang nanti disemprot atasannya..." kata Pak Sese, "Memangnya gampang mengganti orang dalam satu dua hari ini. Tak semua pekerjaan di pabrik itu bisa digantikan oleh orang baru. Dan tak mudah mencari orang yang sudah punya keahlian!"

"Apa yang sebetulnya terjadi kemarin Pak De?" tanya Soso.

"Ada kelompok orang bayaran yang sengaja disuruh mengacau. Dan itu memang terjadi. Kemarin itu bener-bener kacau, dan polisi senang-senang saja dengan itu, mereka punya alasan untuk bertindak!" jawab Pak Sese.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun