Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (76) Mengunjungi Tahanan

11 Februari 2021   21:13 Diperbarui: 12 Februari 2021   21:29 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak itu, Vati, Vateli, Kahka, dan Ogur tampak kaget dikunjungi oleh Soso. Beberapa anak lain, termasuk anak-anak Armenia, juga masih ada yang mengenalinya.

"Ngapain kamu ke sini So? Darimana kamu tahu kita di sini?" tanya si Ogur.

"Pas malam itu, aku ada di rumah Pak Sese, terus sama-sama ke pabrik..." jawab Soso. Soso mau bertanya banyak hal pada anak-anak itu, tapi seorang polisi mengawasinya. Polisi yang dulu dihadapinya saat mengeluarkan Pak Beso.

Soso mendekatinya dulu, ia mengeluarkan uang sepuluh kopeck. "Beri saya waktu ngobrol dengan teman-teman saya Pak..." katanya.

Polisi itu mengantongi duit yang disodorkan Soso dengan segera. "Setengah jam!" katanya.

Soso mengangguk. Setelah polisi itu pergi, Soso kembali mendekati teman-temannya yang dikumpulkan dalam satu sel, ada beberapa anak lagi di sel lainnya yang bersebelahan.

"Kalian beneran mencuri sepatu-sepatu itu?" tanya Soso dengan suara pelan.

"Kita memang ikut mengangkut peti-peti itu," jawab si Vati, "Tapi kita nggak mencurinya. Disuruh oleh Pak Tamar Ohanian. Katanya disuruh ngangkutin peti itu ke kereta, disuruh oleh Sergei Kustov. Ya sudah, kita tadinya mau main, karena disuruh dan ada honornya, ya kita bantuin lah..."

"Siapa lagi yang menyuruh atau yang ada di pabrik waktu itu?" tanya Soso.

"Cuma dia, sama penjaga pabrik dua orang..." jawab si Vati lagi. "Ya itu, kita sih nyantai aja, Pak Tamar itu kan memang ngurusi kalau ada pengiriman. Dan ada penjaga juga yang melihat, jadi ya kuanggap itu tak masalah. Tau-tau kita ditangkap, dituduh mencuri, dan disuruh ngaku kemana sepatu-sepatu itu dibawa!"

"Kalian ada yang tahu, kemana barang itu dibawa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun