"Percuma juga kalau kau sendiri yang berpikir menggulingkan Tsar..." timpal Soso. "Kau lihat sendiri kan, berapa banyak orang-orang Rusia yang juga berpikiran sama? Berpikir dan mencoba menggulingkan Tsar. Makanya, ikuti mereka dulu. Bekerjasama. Gulingkan dulu Tsar. Baru setelah itu kau berpikir tentang Georgia..."
"Berat..." kata si Lado lagi.
"Lebih berat mana dengan berusaha memerdekakan diri?" tanya Soso. "Bergerak untuk memerdekakan diri saat ini, sama artinya dengan melawan Rusia, seluruh Rusia. Dari Kekaisaran yang disokong pasukan dan dana, sampai orang-orang yang sebetulnya memiliki potensi untuk dijadikan sekutu!"
 "Coba kautuliskan gagasanmu itu So..." kata si Lado setelah sekian lama terdiam. "Nanti kuantarkan ke Kvali..."
"Aku pesimis si Nunu akan memuatnya..." kata Soso. "Tapi okelah, akan kucoba..."
"Tapi bagaimana dengan gerakan buruh yang kugarap saat ini?" tanya si Lado kemudian.
"Lanjutkan!" jawab Soso. "Itu jangka pendek..."
"Terus, apa sebaiknya aku keluar dari partai dan berkonsentrasi dengan gerakan buruh saja?" tanya Lado lagi.
"Jangan dulu lah, kau tetap saja di situ, siapa tau masih ada gunanya!" jawab Soso.
Lado tertawa, "Iya sih. Kalau aku keluar, aku bisa kehilangan banyak fasilitas. Termasuk rumah ini, berikut buku-buku, dan pasokan tembakau!"
"Jadi rumah ini dibiayai partaimu, Do?" tanya Seva.