"Oke, kita lupakan dulu soal Rusia atau pribumi...." kata Gege. "Kamu bayangkan, jika para petani itu tidak hidup sendiri-sendiri, tapi bekerja bersama dalam sebuah kelompok. Tak ada yang memiliki tanah itu secara perseorangan, tapi milik bersama. Semuanya bekerjasama untuk mengolah dengan pembagian yang merata, mungkin dengan pembagian siapa menanam apa. Hasilnya untuk kepentingan bersama. Yang hanya menanam jagung tetap akan mendapatkan gandum, atau buah-buahan, dan sebaliknya. Kira-kira apa yang akan terjadi?" tanya Gege kemudian.
"Para petani tidak akan kesulitan, atau setidaknya hidupnya lebih tenang..." jawab Soso.
"Ya... mereka tidak memiliki tanah itu, tapi mereka tidak kehilangan haknya kan?"
Soso mengangguk.
"Itulah konsep Obschina[8]... serupa dengan phalanstery tadi. Hanya kalau palanstery yang digambarkan Chernyshevsky berupa bangunan dimana semua mengerjakan bisnis jahitan...." kata Gege lagi.
Bel dari seminari yang tak jauh berdentang. Waktu istirahat akan segera habis. "Nanti malam atau besok, saya akan ke sini lagi, kita lanjutkan ya..." katanya.
Gege mengangguk, "Dengan senang hati!" jawabnya.
*****
BERSAMBUNG: (41) Kopi dan Tembakau
Catatan:
[1] Versi aslinya berbahasa Perancis berjudul Les Miserables, terbit pertama kali tahun 1862.