Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (28) Bapak yang Durhaka

24 Desember 2020   08:08 Diperbarui: 24 Desember 2020   08:18 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WPAP by Alip Yog Kunandar

Penjaga kedua memegangi tangan Pak Beso yang dilipat ke belakang, persis polisi menangkap kinto di jalanan Gori atau Tiflis, lalu mendorongnya keluar. Pak Beso masih berteriak dan mengumpat dalam bahasa Georgia.

Soso memandanginya. Antara lega karena penjaga itu mempercayainya, tapi juga sedih dan gundah. Teringat omongan orang-orang di kampungnya yang selalu menggosipkan kalau ia bukan anaknya Pak Beso, macem-macem lah, termasuk yang mengatakan ia anaknya Pak Koba, bapaknya si Yuri dan Bonia itu. Dan sekarang, omongan penjaga itu juga cukup menohok, ia tak melihat kesamaan wajahnya dengan wajah Pak Beso! Ketidakpeduliannya selama ini pada omongan tetangganya terusik. Ia menyesal telah mengusir Pak Beso dengan cara itu, tapi bapaknya itu, lepas dari benar atau tidak, sudah keterlaluan.

"Balik ke kelas sana!" kata penjaga pertama, "Besok-besok kalau mau ngasih sedekah buat pengemis liat-liat dulu. Bedakan antara pengemis beneran dengan pemabok!"

Soso mengangguk. Ia masih sempat melihat bapaknya dorong-dorongan dengan penjaga di luar gedung sebelum ia melangkah untuk kembali ke kelas.

*****

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun