Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (14) Dalam Tembok Derita

10 Desember 2020   06:06 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:48 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua melirik Soso.

“Aku nggak ikutan dulu deh, mau ke rumah orangtua angkatku…” jawab Soso.

“Ke rumah orang tua angkat atau ngapelin cewekmu?” tanya si Gego.

Soso nyengir, “Nggak lah, badan babak belur begini masak nemuin dia. Ntar ketauan lagi kalau kita habis kena hukuman…”

“Terus, kapan dong kita dikenalin sama cewekmu dan cewek-cewek Ukraina itu?” tanya si Gego lagi.

“Ya nanti lah kalau kita sudah pada ganteng lagi…” jawab Soso.

Dan, jam istirahat itu, seperti yang dikatakan pada teman-temannya, Soso memang tak mengunjungi Irena. Tapi ia juga bohong soal menemui orang tua angkatnya. Ia malah berjalan ke barat dan mampir di toko buku Pak Yedid.

Pak Yedid jelas kaget dengan kedatangan Soso. Bukan saja karena sudah lumayan lama ia tak berkunjung, tapi juga karena seragam yang dipakai Soso.

“Jadi kau sekolah di situ, So?” tanya Pak Yedid dengan takjub.

Soso hanya mesam-mesem dan mengangguk. “Punya buku-bukunya Leo Tolstoy, Pak?” tanya Soso.

“Ada. Kok baru nyari sekarang?” Pak Yedid balik nanya. “Eh, di sekolahmu kan dilarang baca buku-bukunya Tolstoy…” kata Pak Yedid lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun