Soso nyengir, “Justru itu, saya malah penasaran karena di sekolah dilarang..” jawab Soso.
“Terus kalau bukuku kau bawa ke sana dan disita gimana?” tanya Pak Yedid.
“Nggak lah Pak, saya baca di sini aja, pas istirahat kayak gini…” jawab Soso.
“Ya sudah, tuh ada di sana…” kata Pak Yedid sambil menunjuk pojok belakang toko bukunya.
Soso segera menuju ke sana. Di rak yang ditunjukkan Pak Yedid, dia menemukan beberapa karya Tolstoy, dua novel, Voyna i mir[1] dan Anna Karenina.[2] Ia juga menemukan beberapa buku Tolstoy lain yang bukan novel, Ispoved[3] dan Vo chto ya veryu,[4] dan beberapa karyanya yang lain. Soso tertarik dengan dua buku terakhir itu, dari judulnya, ia sudah bisa meraba kenapa dilarang dibaca di sekolahnya. Tapi ia berniat membacanya nanti. Kepalanya sudah diisi hal-hal yang berat di sekolah, belum lagi kejadian kemarin. Makanya ia memilih untuk membaca yang lebih ringan, dan akhirnya ia memilih Voyna i mir yang lebih dulu terbit ketimbang Anna Karenina.
*****
BERSAMBUNG: (15) Lado Ketskhoveli
Catatan:
[1] Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul ‘War and Peace,’ terbit pertama kali tahun 1869
[2] Terbit tahun 1877
[3] Buku filosofi religi karya Tolstoy, terbit tahun 1882, ada yang menerjemahkannya menjadi ‘A Confession’ ada juga yang memakai judul ‘My Confession.’ Buku ini sempat menghilang karena dilarang oleh Gereja Orthodoks Rusia, tapi kemudian diterbitkan lagi di Jenewa Swiss dua tahun kemudian.