Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (12) Ciee... Calon Pendeta!

8 Desember 2020   08:08 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:46 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Telavi..." jawabnya. "Kalian?"

"Kita dari Gori..." jawab Seva.

"Boleh tidur dekat-dekat sini?" tanya Pepa lagi.

Soso mengangguk, "Nih di bawahku aja, kosong..."

Anak itu tampak senang, lalu pamitan mengambil barangnya, lalu menaruhnya di ranjang yang ada di bawah Soso.

*****

Hari pertama soso di Seminari Tiflis itu hanya diisi dengan ngobrol dan perkenalan dengan teman-teman barunya, terutama yang berada dalam satu kamar. Barulah keesokan harinya, pagi-pagi, anak-anak baru itu dikumpulkan di lapangan yang berada di tengah-tengah bangunan berbentuk segitiga itu. 

Ketika melihatnya dari luar dulu, Soso mengira bangunan itu berlantai tiga, ternyata ada empat lantai. Lantai atas berisi kamar-kamar untuk enam ratus siswa yang bersekolah di situ. Tiga laintai lainnya adalah ruang kelas, kapel, ruang makan, perpustakaan, dan lain-lain, sedangkan bagian depan merupakan ruang administrasi termasuk ruangan guru dan kepala sekolah.

Upacara pagi itu dimulai dengan pengenalan guru-guru dan pengawas asrama, jumlahnya ada 23 orang, termasuk rektor yang bernama Archimandrite Serafim, kepala pengawas yang dipanggil Inspektur Germogen, dan guru serta pengawas lainnya. Nggak semuanya bisa langsung diingat oleh Soso.

Beres sambutan dan perkenalan guru dan pengawas, Inspektur Germogen membacakan jadwal tetap harian yang dibacakan dalam bahasa Rusia:

"Jam tujuh pagi ada lonceng yang menandakan kalian harus bangun, mandi, dan mengenakan seragam yang nantinya akan dibagikan. Jam setengah delapan ibadah bersama di kapel. Jam delapan sarapan. Jam setengah sembilan mulai pelajaran di kelas. Jam tiga makan siang. Dari jam tiga sampai jam lima, kalian istirahat, dan diperkenankan keluar sekolah, tetapi harus sudah berada di dalam kelas lagi jam lima. Kelas sampai jam tujuh, dilanjutkan ibadah malam dan makan malam. Setelah makan, kelas dimulai lagi sampai jam setengah sepuluh. Setengah sepuluh ibadah penutup dan setelah itu kembali ke ruangan masing-masing. Jam sepuluh lampu-lampu akan dimatikan, dan kalian harus beristirahat!"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun