"Jenderal Lazarev atas kuasa Tsar Alexander III yang sekarang katanya sudah sakit-sakitan,[6]" jawab Pak Kusir.
"Dimana para bangsawan Georgia sekarang Pak?" tanya Soso lagi.
"Wah.. sudah tak banyak kabarnya, Dek... terakhir yang saya dengar Raja Solomon II meninggal di pengasingan karena tak mau mengakui kekuasaan Rusia. Keluarga Bagrationi yang terakhir berkuasa di Imereti sudah tak terdengar lagi kabarnya..." jawab Pak Kusir.
"Kita sekarang ke mana dulu Mak?" tanya Soso melirik pada ibunya yang duduk di belakang, karena ia merasa sudah masuk ke dalam kota lebih jauh.
"Penginapan..." jawab Mak Keke singkat.
"Kita sudah masuk wilayah tempat orang-orang Rusia tinggal..." kata Pak Kusir saat mereka melewati rumah-rumah dan bangunan-bangunan yang bagus-bagus dan megah.Â
Tak lama kemudian, mereka menyeberangi sebuah sungai besar, mereka menemukan lagi pemukiman yang agak-agak kumuh, berbeda dengan yang mereka lewati tadi. "Nah di sini orang-orang Georgia tinggal..." kata Pak Kusir lagi. "Kalau terus ke utara, kamu akan menemukan pemukiman orang Jerman yang pindah ke sini di zaman Tsar Alexander I. Sebelah barat mereka, atau sebelah utara pemukiman orang Rusia tadi adalah pemukiman orang-orang Armenia, Persia, dan Tatar.[7]"
"Kok kumuh?" tanya Soso heran.
Pak Kusir tersenyum pahit, Â "Hanya pemukiman orang Rusia yang bagus, sama pemukimannya orang Jerman yang lumayan..." tukasnya.
Tak berapa lama, Pak Kusir menghentikan kereta kudanya di depan sebuah bangunan bata yang tak beda jauh dengan rumah-rumah di kampung Soso di Gori, bedanya sedikit lebih besar dan agak tertata. "Sudah sampai...." kata Pak Kusir.
Soso menghela nafas lega.