Aldo hanya mengangguk pelan. Sedangkan Fera langsung menghempaskan punggungnya ke sandaran bangku sambil memejamkan matanya dan menyilangkan kedua tangannya di bawah dada. Hening pun menyergap. Masing-masing sibuk dengan alam pikirannya sendiri.
Melihat mereka diam, aku pun terpekur di tempatku berdiri. Mencoba mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Aldo dan Fera tadi.
Ada apa dengan gue dan tiga bir kalengan?
Kuingat-ingat lagi kejadian yang menimpaku yang berhubungan dengan bir kalengan. Tapi semakin aku mencoba mengingatnya, semakin aku tak tahu apa-apa.
Ah...!
Akhirnya hanya desahan yang keluar dari bibirku.
“Emang saat kejadian itu, Mas Aldo udah pulang atau gimana?” Fera mulai bertanya lagi.
Aldo menatap gadis berjilbab pink yang duduk di sebelahnya itu. “Iya. Aku pulang sekitar sepuluh menit pasca Daniel dan Cindy pulang.”
“Terus, hanya Bang Faisal aja yang masih ada di kafe itu?”
Kulihat Aldo menggeleng. “Ronald juga masih ada saat itu.”
Ronald, Daniel, Cindy? Bukankah mereka itu adalah Tim Five Star? Termasuk juga gue dan Aldo?