Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerbung | The Office Boy [4]: Dialog Dua Hati

21 Februari 2017   16:58 Diperbarui: 26 April 2017   20:00 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gimana ceritanya gue bisa memakai tubuhnya dan menyamar sebagai OB di Paramount TV?

“Hah? Masih nggak ngeh udah memakai tubuh orang lain?” gertak Rizal sambil berkacak pinggang.

Wah, gawat. Si Kunyuk satu ini ternyata bisa mendengar suara hati gue.

“Apa kata lu?”

Ups! Segera saja kubekap mulutku dan mulai memperhatikan aktivitas orang-orang yang lalu-lalang di sepanjang lorong rumah sakit ini. Rata-rata mereka–saat melewati kami–menatap aneh ke arah Rizal yang tampak seperti tengah mengoceh pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya...

“Huahahahaha....” Hanya itu yang bisa kulakukan saat menyadari keadaan di sekitarku.

Kini, giliran kening Rizal yang berkerut. “Apa yang elu tertawakan?”

“Hahaha.... Emang lu nggak sadar apa orang-orang pada memandang aneh ke elu?” ujarku sambil nyengir. “Bahkan ada juga tuh yang sampe menggelengkan kepala dan menempelkan telunjuk agak miring di kening yang mengisyaratkan bahwa elu itu sinting alias sakit jiwa.”

“Eh?” Rizal menatapku, meminta jawaban.

Aku mengangguk.

Rizal mulai memegangi kepalanya, tanda panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun