Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja di Bukit Tandus

23 Juni 2016   12:19 Diperbarui: 24 Juni 2016   09:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepak Takraw (Sumber: tanjungpinangpos.co.id)

Kulihat Totti yang berseragam sepak bola lengkap dengan sepatu bolanya telah berdiri di depan posko KKN. Zulfikar dan Yandri yang tengah asyik bermain catur hanya memandang remaja tanggung itu dengan heran.

"Cari siapa? Bukankah sore ini pertandingan final sepak takraw, ya?" Yandri dengan pandangan penuh selidik bertanya kepada Totti.

"Iya, Pak. Bapak nanti nonton, ya?" jawab Totti sambil tersenyum.

"Iya, nanti kami pasti datang. Terus, kamu ke sini mau apa?" Kini, giliran Zulfikar yang bertanya.

"Hei, tak usah kayak polisi tanyanya," pungkasku tiba-tiba. Sebal juga melihat gaya bossy kedua teman KKN-ku itu. "Dia ke sini itu hendak menjemputku buat nonton final sepak takraw di Dusun Sariak Ateh. Kenapa memangnya? Salah?"

"Idih, spesial sekali. Dijemput pakai motor trail segala," ujar Yandri dengan nada cemburu. Aku hanya tertawa menanggapinya.

"Boleh dong sekali-kali diperlakukan seperti ini. Daripada harus jalan melewati luhak itu."

"Dasar manja!" Terdengar suara sindiran dari dalam rumah.

Masa bodo. Peduli amat sama Yunita si penyindir ulung itu.

Akhirnya aku pun meninggalkan posko KKN bersama Totti dan motor trail-nya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun